Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
GEMPA megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik menyusup di bawah lempeng lainnya.
Gempa ini biasanya memiliki magnitudo yang sangat besar karena terjadi pada patahan yang panjang dan melibatkan area yang luas. Gempa megathrust dapat menyebabkan tsunami besar dan kerusakan yang meluas di daerah sekitar episentrumnya.
Zona subduksi seperti yang ada di sepanjang wilayah pesisir Sumatra dan Jawa di Indonesia sangat rentan terhadap gempa megathrust.
Baca juga : Gempa Bumi di Selatan Bali tidak Berpotensi Tsunami
Contoh dari gempa megathrust yang terkenal adalah Gempa dan Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang terjadi di lepas pantai Sumatra dan menyebabkan kehancuran besar di beberapa negara di sekitar Samudra Hindia.
Gempa megathrust dapat memiliki dampak yang sangat besar dan merusak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa dampak utama dari gempa megathrust:
Gempa megathrust seringkali menghancurkan bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur penting lainnya. Getaran yang kuat dapat menyebabkan runtuhnya bangunan dan menghancurkan sarana transportasi, listrik, dan komunikasi.
Baca juga : JMA Cabut Peringatan Tsunami di Miyazaki
Salah satu dampak paling serius dari gempa megathrust adalah tsunami. Pergerakan vertikal lempeng di dasar laut dapat memicu gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan menghantam pesisir dengan kekuatan yang menghancurkan. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan luas dan menelan banyak korban jiwa, terutama di wilayah pesisir.
Getaran kuat dari gempa megathrust bisa menyebabkan banyak korban jiwa dan cedera akibat bangunan runtuh, tanah longsor, dan tsunami. Di daerah yang padat penduduk, jumlah korban bisa sangat tinggi.
Kerusakan pada infrastruktur dan harta benda dapat menyebabkan gangguan ekonomi yang signifikan.
Baca juga : Mengenal Tanda-tanda Alam saat akan Terjadinya Tsunami
Bisnis dapat berhenti beroperasi, transportasi terhenti, dan biaya untuk pemulihan bisa sangat besar. Sektor pariwisata juga sering kali terdampak negatif akibat bencana ini.
Gempa megathrust juga bisa menyebabkan perubahan lanskap yang signifikan, seperti tanah longsor, penurunan permukaan tanah (subsidence), dan perubahan pada garis pantai.
Ini dapat berdampak jangka panjang pada ekosistem lokal dan habitat satwa.
Baca juga : Badan Meteorologi Jepang Mengeluarkan Peringatan Gempa Mega-thrust untuk Palung Nankai
Setelah gempa megathrust, daerah terdampak sering mengalami krisis kemanusiaan.
Penduduk yang kehilangan tempat tinggal, air bersih, makanan, dan layanan kesehatan bisa menghadapi kondisi yang sangat sulit.
Bantuan darurat dari dalam dan luar negeri biasanya diperlukan untuk membantu pemulihan.
Dampak dari bencana besar seperti gempa megathrust bisa menyebabkan pergeseran sosial dan politik di wilayah terdampak.
Pemindahan penduduk, ketidakstabilan sosial, dan perubahan kebijakan dapat terjadi sebagai respons terhadap bencana tersebut.
Upaya mitigasi, seperti peringatan dini tsunami, desain bangunan tahan gempa, dan kesiapsiagaan masyarakat, sangat penting untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust. (Z-10)
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Salah satu ancaman gempa bumi besar di Jawa Barat ialah di patahan Sesar Lembang. Sesar ini jika bergerak berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved