Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KORBAN tewas akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al Bureij di Gaza tengah pada Senin (7/10) telah meningkat menjadi 30 orang.
"Setidaknya 30 orang, termasuk enam anak-anak dan dua wanita, tewas dalam serangan Israel di Gaza tengah pada Senin malam," lapor Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, tempat jenazah dievakuasi.
Berdasarkan data terbaru pada hari Selasa (8/10) semakin banyak jenazah yang ditemukan dari reruntuhan bangunan tersebut.
Baca juga : Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah Suhail Hussein Husseini
Serangan itu terjadi saat peringatan setahun serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan yang memicu perang.
Diketahui, dua serangan menghantam rumah-rumah di kamp pengungsi Bureij, yang dibangun sejak perang tahun 1948 saat pendirian negara Israel.
Seorang jurnalis dilaporkan telah menghitung 21 mayat pada hari Senin (7/10) bersama dengan belasan orang terluka, termasuk beberapa anak-anak.
Baca juga : Israel Tutup Total Tepi Barat Tandai Setahun Serangan Hamas
Setahun yang lalu, militan Hamas membobol pagar keamanan Israel dan menyerbu pangkalan militer dan komunitas pertanian, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 250 lainnya.
Mereka masih menahan sekitar 100 tawanan di Gaza, sepertiga di antaranya diyakini sudah mati.
Israel kini berperang dengan Hamas di Gaza dan sekutunya Hizbullah di Libanon, yang mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023.
Baca juga : Setahun Terakhir Israel sudah Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza
Pada hari Senin (710), Kementerian Kesehatan Libanon mengatakan serangan Israel di selatan negara itu, merupakan bagian dari pemboman yang lebih luas, menewaskan sedikitnya 10 petugas pemadam kebakaran.
Hizbullah melancarkan serangan baru meskipun mengalami kerugian telak akibat sejumlah pimpinan mereka tewas.
Korban tewas warga Palestina dalam perang di Gaza mendekati 42.000 orang. Kementerian Kesehatan Gaza, tidak membedakan antara warga sipil dan militan dalam laporan tersebut. (Ivpressonline/Fer/P-3)
Aksi ini merupakan bagian dari program Global March yang didukung oleh negara-negara Maghrib seperti Tunisia, Algeria, Libya, dan Maroko.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Hamas menyatakan memberikan respon positif terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel di Gaza.
Dr Marwan Al-Sultan, dokter spesialis jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas dalam agresi Israel.
Dr Marwan Al-Sultan, seorang ahli jantung ternama sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas bersama istri dan anak-anaknya.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved