Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Kembali Larang Warganya ke Libanon

Cahya Mulyana
30/9/2024 12:46
AS Kembali Larang Warganya ke Libanon
Itu karena situasi keamanan yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi yang mengarahkan anggota keluarga staf kedutaan dan personel yang tidak penting untuk meninggalkan negara tersebut.(Anadolu)

DEPARTEMEN Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan peringatan perjalanan Level 4 tertinggi untuk Libanon masih berlaku. Itu karena situasi keamanan yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi yang mengarahkan anggota keluarga staf kedutaan dan personel yang tidak penting untuk meninggalkan negara tersebut.

"Jangan bepergian ke Libanon karena adanya kejahatan, terorisme, kerusuhan sipil, penculikan, ranjau darat yang belum meledak, dan risiko konflik bersenjata," kata pernyataan itu, dilansir Anadolu, Senin (30/9).

Karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi pernyataan tersebut menginstruksikan anggota keluarga karyawan Kedutaan Besar Beirut dan personel yang tidak penting untuk meninggalkan negara tersebut. Kemudian juga memperingatkan mereka yang memilih untuk tetap berada di Libanon untuk bersiap mencari tempat perlindungan jika situasinya memburuk.

Baca juga : AS Desak Warganya Tinggalkan Libanon

Pengumuman tersebut menghimbau warga AS di Libanon selatan, khususnya di dekat perbatasan Suriah dan pemukiman pengungsi, untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Pengumuman tersebut memperingatkan bahwa Kedutaan Besar Beirut mungkin tidak dapat mengevakuasi warga yang memilih untuk tetap tinggal jika situasi memburuk.

Peringatan perjalanan Level 4 tertinggi untuk Libanon, yang menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut, masih berlaku.

Faksi Libanon dan Palestina, terutama Hizbullah, telah saling tembak setiap hari dengan pasukan Israel di seberang Garis Biru sejak 8 Oktober 2023.

Baca juga : Israel Sumber Ketegangan di Timur Tengah

Hingga Sabtu, pertukaran yang sedang berlangsung tersebut telah merenggut nyawa 1.673 orang, termasuk 104 anak-anak dan 194 wanita, dengan 8.603 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Libanon.

Pada Sabtu (29/9), tentara Israel mengumumkan pembunuhan berhasil terhadap Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah.

Masyarakat internasional telah menyatakan kekhawatirannya atas tindakan Israel di Libanon, dan memperingatkan bahwa serangan tersebut dapat meningkatkan konflik Gaza yang sedang berlangsung menjadi perang regional yang lebih luas.

Situs web Anadolu Agency hanya memuat sebagian berita yang ditawarkan kepada pelanggan di AA News Broadcasting System (HAS), dan dalam bentuk ringkasan. Silakan hubungi kami untuk opsi berlangganan.
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya