Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiongkok dan Brazil Jembatani Ukraina-Rusia

Cahya Mulyana
28/9/2024 14:27
Tiongkok dan Brazil Jembatani Ukraina-Rusia
Beijing mengatakan konsensus enam poin tersebut telah menerima tanggapan positif dari lebih dari 110 negara.(Anadolu)

PEMERINTAH Tiongkok, Brazil, dan negara-negara lain yang memiliki pemikiran serupa di belahan bumi selatan tengah bergerak untuk membentuk platform Sahabat Perdamaian. Tujuannya guna berupaya mengakhiri perang di Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Hal ini dibahas antara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan penasihat utama presiden Brazil Celso Amorim di sela-sela Sidang Umum PBB ke-79 di New York pada hari Kamis.

Kedua negara telah mengeluarkan konsensus enam poin, yang menyerukan semua pihak terkait untuk melakukan de-eskalasi dan menciptakan kondisi untuk perundingan langsung hingga terwujudnya gencatan senjata. Selain itu juga meningkatkan bantuan kemanusiaan, menentang penggunaan senjata pemusnah massal, menentang serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas nuklir damai lainnya, dan melindungi stabilitas rantai industri dan pasokan global.

Baca juga : Presiden Lula Temui Xi Jinping untuk Perkuat Brasil-Tiongkok

Platform tersebut “bertujuan untuk menyampaikan suara yang objektif dan rasional serta memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik masalah Ukraina,” kata Wang, menurut pernyataan pemerintah, dilansir Anadolu, Sabtu (28/9).

Beijing mengatakan konsensus enam poin tersebut telah menerima tanggapan positif dari lebih dari 110 negara, yang mencerminkan harapan luas masyarakat internasional.

“Konsensus tersebut bertujuan untuk mengumpulkan perspektif yang lebih berimbang, objektif, dan rasional guna menciptakan kondisi untuk gencatan senjata, mengakhiri permusuhan, mendorong dialog, dan membangun momentum untuk negosiasi, yang semuanya bertujuan untuk mencapai perdamaian,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian kepada wartawan di Beijing.

Baca juga : IHSG Ditutup Merosot dari 7.700

Pihak Tiongkok, imbuhnya, tetap berkomitmen untuk melibatkan semua pihak terkait guna menciptakan kondisi bagi penyelesaian politik atas krisis ini.

"Ini bukan kelompok eksklusif yang mencari persaingan dan konfrontasi, tetapi platform terbuka untuk dialog inklusif. Platform ini untuk perdamaian dan harus disambut oleh masyarakat internasional," kata juru bicara tersebut.

Dikatakan bahwa Tiongkok bekerja di belakang layar di Majelis Umum untuk “mencari dukungan” dari negara-negara di Amerika Latin, Asia, dan Afrika terkait proposalnya.

Menurut Politico, Tiongkok berusaha membujuk para diplomat untuk mendukung perundingan damai yang difokuskan pada pertimbangan kepentingan keamanan masing-masing negara, dengan tujuan mencegah Rusia kalah perang. (I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya