Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak masyarakat internasional bersama-sama menghentikan kebiadaban dan kehancuran yang diciptakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia menilai hanya persatuan global yang bisa memutus rantai kekejaman Israel di Gaza.
"Apakah mereka yang di Gaza, mereka yang di Tepi Barat bukan manusia? Apakah anak-anak di Palestina tidak punya hak untuk belajar, tinggal, dan bermain di jalanan?" tanya Erdogan, di Markas Besar PBB, Amerika Serikat, dilansir Anadolu, Rabu (25/9).
Dia mendesak Dewan Keamanan untuk mencegah genosida di Gaza dan menghentikan kekejaman dan kebiadaban ini. "Apa lagi yang kalian tunggu untuk menghentikan jaringan pembantaian yang juga membahayakan nyawa warganya sendiri beserta rakyat Palestina dan menyeret seluruh wilayah ke dalam perang demi prospek politiknya?" imbuhnya.
Baca juga : Erdogan Juluki Netanyahu Hitler Baru
Ia juga mengkritik negara-negara yang mendukung Israel tanpa syarat. "Sampai kapan kalian akan terus menanggung malu karena menyaksikan pembantaian ini, dan menjadi kaki tangannya?" tanyanya.
Sementara anak-anak meninggal di Gaza, Ramallah, dan Lebanon, dan bayi-bayi meninggal di inkubator, Erdogan mengatakan masyarakat internasional juga telah memberikan catatan yang sangat buruk tentang dirinya sendiri.
Apa yang terjadi di Palestina merupakan indikator kemerosotan moral yang besar. Dia juga ingin menyampaikan kebenaran ini dengan lantang dan jelas.
Baca juga : Netanyahu Lancarkan Perang terhadap Libanon karena Gagal di Gaza
"Dengan mengabaikan hak asasi manusia yang mendasar, pemerintah Israel sedang melakukan pembersihan etnis, genosida terang-terangan terhadap suatu bangsa, suatu masyarakat, dan menduduki wilayah mereka selangkah demi selangkah," ungkapnya kepada Majelis.
Satu-satunya alasan agresi Israel terhadap rakyat Palestina adalah dukungan tanpa syarat dari segelintir negara terhadap Israel, kata Erdogan, seraya menambahkan negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel secara terbuka menjadi kaki tangan pembantaian ini dengan kebijakan lari bersama kelinci, berburu bersama anjing pemburu.
"Mereka yang seharusnya bekerja untuk gencatan senjata di pusat perhatian terus mengirim senjata dan amunisi ke Israel di belakang panggung, sehingga Israel dapat melanjutkan pembantaiannya. Ini adalah inkonsistensi dan ketidakjujuran," tambahnya.
(I-2)
KEMENTERIAN Urusan Agama di Jalur Gaza mengumumkan pada Sabtu (5/10) bahwa Israel telah menghancurkan 79% masjid selama perang genosida terhadap rakyat Palestina.
Para ahli memperingatkan bahwa miliaran dolar AS untuk menghancurkan Jalur Gaza dan rakyat Palestina bisa menjadi biaya yang terlalu tinggi bagi ekonomi Israel sendiri.
SEJAK serangan militer Israel meletus pada 7 Oktober 2023, tragedi kemanusiaan yang mengerikan alias genosida terus berlangsung di Palestina.
INDONESIA terus mendukung seruan internasional agar Israel segera menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza, Palestina. Ini disampaikan terkait setahun agresi tersebut.
Kemenkes Jalur Gaza mengumumkan Israel membunuh 146 dokter dari berbagai spesialisasi di wilayah kantong Palestina itu sejak militer Zionis menggelar genosidanya pada 7 Oktober 2023.
Samia menyinggung kekerasan bersenjata di AS
Negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Israel di kawasan tersebut.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berharap negara-negara Barat memahami sinyal yang ia sampaikan terkait dampak memberi izin serangan jarak jauh masuk ke dalam wilayah Rusia.
Putaran baru konsultasi antara Iran dan Eropa terkait kesepakatan nuklir akan berlangsung pada 13 Januari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved