Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Iran pada hari Sabtu mengumumkan peluncuran sukses satelit penelitian produksi dalam negeri Chamran-1, yang telah ditempatkan ke orbit pada ketinggian 550 kilometer.
“Satelit itu ditempatkan pada orbit 550 km pada Sabtu (14/9) pagi menggunakan pembawa satelit Qaem-100, kendaraan peluncur ruang angkasa berbahan bakar padat yang dikembangkan oleh para ahli kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC),” menurut kantor berita negara Iran IRNA, dilansir Anadolu, Minggu (15/9).
Roket berbahan bakar padat Qaem-100 sebelumnya telah menyelesaikan uji terbang suborbital yang sukses pada November 2022. Misi utama Chamran-1 adalah untuk menguji sistem perangkat keras dan perangkat lunak guna membuktikan teknologi manuver orbital dalam ketinggian dan fase.
Baca juga : Iran Sukses Luncurkan Roket Pembawa Satelit
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, telah menyuarakan kekhawatiran bahwa aktivitas rudal Iran melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Mereka mengklaim bahwa Iran menggunakan program satelitnya untuk menutupi pengembangan rudal balistik antarbenua, yang dapat mengancam Timur Tengah dan Eropa.
Teheran telah membantah tuduhan ini, dengan menegaskan bahwa rudalnya bersifat konvensional dan mematuhi resolusi PBB yang mendukung perjanjian nuklir 2015.
Awal tahun ini, pada Januari, Iran juga berhasil meluncurkan satelit Soraya, menempatkannya ke orbit 750 kilometer di atas Bumi. (I-2)
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
Menjelang operasional Vera Rubin Observatory di Cile, para astronom khawatir gangguan cahaya dari ribuan satelit.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), pelopor layanan komunikasi satelit di Indonesia, mengambil langkah penting dalam memperkuat infrastruktur teknologi satelit nasional.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved