Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jusuf Kalla Akui Palestina Harapkan Dukungan Indonesia Persatukan PLO-Hamas

Henri Salomo Siagian
26/8/2024 20:23
Jusuf Kalla Akui Palestina Harapkan Dukungan Indonesia Persatukan PLO-Hamas
Pertemuan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dengan mantan Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh yang antara lain didampingi Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.(tim media Jusuf Kalla)

Palestina berharap dukungan Indonesia dalam rangka mempersatukan PLO dan Hamas untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

"Dan mereka juga selalu mengharapkan Indonesia untuk mendukung itu (upaya perdamaian)," kata Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK dalam keterangan yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Senin (26/8).

Baca juga: JK Komit Damaikan Hamas-Fatah

Baca juga : JK Komit Damaikan Hamas-Fatah

JK mengakui, mendamaikan dua faksi besar di Palestina tersebut bukan perkara mudah. Bahkan terbilang sulit. Namun menurut JK, upaya tersebut terus akan dilakukan.

"Hal itu masih sementara bekerja (upaya perdamaian). Memang itu hal yang paling sulit dilakukan," ujar tokoh perdamaian konflik Ambon dan Poso tersebut.

Baca juga: Hamas Kukuh Dukung Gencatan Senjata Gaza Versi Biden

Baca juga : JK: Rakyat Indonesia akan Selalu Mendukung Perjuangan Palestina

Hal tersebut disampaikan JK seusai menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh di kediamannya.

"Jadi banyak pemikiran tentang masa depan Palestina, apa yang diharapkan negara-negara Islam. Tapi sekali lagi, yang perlu dipertegas bahwa yang paling urgent adalah mempersatukan antara PLO dan Hamas,"  kata JK

Baca juga: 10 Negara paling Damai dan tidak Damai Sepanjang 2023

Baca juga : JK Temui Perwakilan Hamas di Malaysia, Bahas Perdamaian Palestina-Israel

Dalam pertemuan itu, mantan PM Palestina didampingi oleh Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun.

Terdapat sejumlah organisasi di dalam Palestina. Seperti Fatah, organisasi nasionalis sekuler yang antara lain didirikan pada 1950-an antara lain oleh mendiang mantan Presiden Otoritas Palestina (PA) Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas.

Tujuan awal Fatah adalah merebut Palestina dari kendali Israel dengan melancarkan perang gerilya intensitas rendah. Pada akhir 1980-an, mereka mengupayakan solusi dua negara melalui jalur diplomatik.

Baca juga : Jusuf Kalla: Pemimpin Indonesia Jangan Seperti Netanyahu

Selain itu, Palestine Liberation Organization (PLO) yang menurut www-britannica-com, dibentuk pada pertemuan puncak Arab pada 1964. PLO didirikan untuk menyatukan berbagai kelompok Palestina di bawah satu organisasi.

Lalu, Hamas atau Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam) yang didirikan pada Desember 1987 oleh seorang ulama Palestina, Sheikh Ahmed Yassin.

Secara prinsip, Hamas tidak mengakui kenegaraan Israel. Berbeda dengan  PLO yang mengakui keberadaan Negeri Yahudi itu.

Sejak 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza setelah memenangi mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina 2006 dan mengalahkan Fatah. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya