Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

JK Komit Damaikan Hamas-Fatah

Henri Salomo Siagian
04/8/2024 19:16

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menegaskan komitmen untuk menjadi mediator antara Al Fatah dan kelompok Hamas

Baca juga: JK: Kematian Haniyeh tidak Ditangani Baik, Perang Besar Hancurkan Timur Tengah

Dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, JK mengungkapkan komitmen itu saat bertemu Wakil Ketua Gerakan Al Fatah Mahmoud AlAloul di Doha, Qatar, Jumat (2/8). Pertemuan berlangsung sesuai mengikuti prosesi pemakaman pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.  

Baca juga : JK: Rakyat Indonesia akan Selalu Mendukung Perjuangan Palestina

Baca juga: Hamas Mulai Cari Pengganti Haniyeh

Mahmoud AlAloul juga adalah ketua delegasi kelompok Fatah dalam perundingan damai dengan Hamas di Tiongkok

Dalam pertemuan itu JK mengungkapkan pentingnya persatuan kedua kelompok, Fatah dan Hamas, untuk mendapatkan dukungan internasional. Pasalnya, Fatah dan Hamas merupakan organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina yang kerap berseteru.

Baca juga : JK Temui Perwakilan Hamas di Malaysia, Bahas Perdamaian Palestina-Israel

"Tanpa persatuan kalian berdua, sangat pelik mencapai tujuan. Dukungan dunia internasional susah sepenuhnya anda peroleh karena anda tidak kompak. Langkah yang anda harus lakukan adalah rekonsiliasi internal dulu," tegas Jusuf Kalla.

Menanggapi pernyataan JK. AlAloul menyatakan bahwa Fatah selalu siap melakukan rekonsiliasi. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan waktu. 

"Kalau Hamas menuntut dilakukan pembentukan pemerintahan bersama melalui pemilu, itu kan tidak mungkin terjadi karena kami sekarang dilanda perang. Prioritas sekarang bukan pemilu, tapi penghentian kekerasan dan pengakhiran perang," jelasnya.

Baca juga : Jusuf Kalla: Pemimpin Indonesia Jangan Seperti Netanyahu

Dalam pertemuan tersebut JK menyampaikan hasil pertemuannya yang dilakukan dengan mendiang Ismail Haniyeh pada 13 Juli. Menurut JK, Haniyeh menegaskan  tidak memaksakan kelompoknya harus menjadi presiden. 

"Yang penting pemerintahan Palestina berlaku adil dan penuh integritas demi kebaikan rakyat Palestina secara keseluruhan," ujar JK mengutip Haniyeh. 

Dalam pertemuan tersebut, disimpulkan bahwa akan ada pertemuan lanjutan antara JK dengan Fatah serta Hamas untuk membahas langkah-langkah rekonsiliasi lebih lanjut. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya