Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Iran Bongkar Taktik Israel dan AS Bunuh Haniyeh

Cahya Mulyana
04/8/2024 06:45
Iran Bongkar Taktik Israel dan AS Bunuh Haniyeh
Haniyeh dibunuh Israel dengan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat sekitar 7 kilogram(Anadolu)

PEMBUNUHAN pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS). Operasi senyap ini menggunakan proyektil jarak pendek.

Dilansir dari Anadolu, Sabtu (4/8), Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebut pembunuhan itu sebagai aksi teroris dan bersumpah akan memberikan hukuman berat.

Haniyeh dibunuh pada Rabu (31/7) dini hari di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran, dalam sebuah serangan misterius. Pejabat Iran dituduhkan dilakukan oleh musuh bebuyutan mereka, Israel. 

Baca juga : AS Kirim Jet hingga Kapal untuk Lindungi Israel

Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas. Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Upacara pemakaman Haniyeh dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis pagi, diikuti oleh prosesi besar-besaran. Ia dimakamkan pada Jumat di Doha, Qatar, Jumat (3/8).

IRGC mengatakan penyelidikan menemukan operasi teroris melibatkan penembakan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat sekitar 7 kilogram,  disertai ledakan besar, dari luar tempat Haniyeh menginap.

Baca juga : Ismail Haniyeh Disebut Tewas akibat Bom yang Disimpan Lama

Pernyataan tersebut menambahkan darah Haniyeh akan dibalaskan dan Israel akan menerima tanggapan yang tegas pada waktu, tempat, dan cara yang tepat. Ketegangan meningkat di tengah spekulasi bahwa Iran sedang mempersiapkan respons militer terhadap pembunuhan Haniyeh yang cakupannya lebih besar daripada operasi menyusul serangan terhadap Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada April.

Dalam reaksinya terhadap insiden itu, Khamenei mengatakan Iran menganggapnya sebagai kewajiban untuk membalas darah tamu terhormat, dan bersumpah untuk memberikan hukuman berat.

Pezeshkian juga mengutuk pembunuhan tersebut, dan berjanji untuk mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, dan martabat negara. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya