Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERBICARA di sidang gabungan Kongres AS untuk keempat kali dalam kariernya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampil sebagai negarawan yang dihormati oleh sekutu dan disambut baik di koridor Washington. Padahal popularitasnya anjlok di dalam negerinya dibandingkan sebelum perang.
Menurutnya, tugas ini menjadi semakin rumit karena pandangan masyarakat Amerika yang semakin terpecah mengenai Israel dan perang, yang telah muncul sebagai isu utama dalam pemilihan presiden Amerika. Sekitar 70 anggota Partai Demokrat dari DPR dan Senat memboikot pidato Netanyahu berdasarkan pernyataan dari mereka dan jumlah penonton yang hadir.
Pidato terakhir Netanyahu di sesi gabungan Kongres pada 2015 juga menghasilkan boikot dari 58 anggota Partai Demokrat.
Baca juga : Korban Keganasan Israel Tembus 39.006 Orang
Banyak anggota Partai Demokrat--yang mendukung Israel tetapi kritis terhadap Netanyahu--melihat pidato tersebut sebagai upaya Partai Republik untuk menjadikan dirinya sebagai partai paling setia kepada negara Yahudi tersebut.
Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang menjabat sebagai presiden Senat, tidak hadir. Alasannya, ada perjalanan yang telah lama dijadwalkan. Pasangan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, Senator JD Vance, juga tidak hadir dalam pidato Netanyahu, dengan alasan berkampanye.
Sepanjang komentarnya, Netanyahu berusaha mencapai keseimbangan bipartisan yang tidak mudah antara pujiannya terhadap Biden dan Trump di tengah musim pemilu yang sulit. Netanyahu memuji Biden atas dukungannya terhadap Israel dalam perang melawan Hamas.
Baca juga : Pembungkaman Berlanjut, 2.200 Mahasiswa AS Pro-Palestina Ditangkap
"Dia mengirim dua kapal induk ke Timur Tengah untuk mencegah perang yang lebih luas. Dan dia datang ke Israel untuk berdiri bersama kami di saat-saat tergelap kami, kunjungan yang tidak akan pernah terlupakan," katanya.
Dia juga berterima kasih kepada Biden atas persahabatannya dengan Israel selama setengah abad dan, katanya, sebagai seorang Zionis yang bangga. Sebenarnya, dia seorang Zionis Irlandia-Amerika yang bangga.
Namun yang juga terlihat jelas ialah seruan kepada AS untuk mempercepat pengiriman senjata agar militer Israel dapat memenangkan perang lebih cepat. "Bantuan militer AS yang cepat dapat mempercepat berakhirnya perang di Gaza dan membantu mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah," sebutnya.
Baca juga : Tindakan Keras Polisi terhadap Protes di Kampus-Kampus AS Berlanjut
"Dalam Perang Dunia II, ketika Inggris berperang di garis depan peradaban, Winston Churchill mengimbau Amerika dengan kata-kata terkenal ini, 'Beri kami alat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini.' Saat ini, ketika Israel berperang di garis depan peradaban, saya juga memohon kepada Amerika, 'Beri kami peralatan lebih cepat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat,'" tuturnya.
Netanyahu menuduh AS menahan senjata dari Israel tetapi dibantah oleh Gedung Putih. AS hanya membekukan satu pengiriman bom berat yang dikhawatirkan Israel akan digunakan di wilayah sipil berpenduduk padat selama serangan Rafah.
Netanyahu juga memuji Trump karena mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan kedutaan AS ke kota suci tersebut, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dan menjadi perantara Perjanjian Abraham.
Namun yang menarik, Perdana Menteri Israel tidak menyebutkan secara spesifik mengenai perluasan perjanjian normalisasi tersebut dengan negara-negara Arab tetangga Israel hingga mencakup Arab Saudi.
Meskipun pemerintahan Biden telah berusaha menunda kesepakatan ini, sebagian besar hal tersebut menemui jalan buntu di tengah perang di Gaza dan penolakan Netanyahu untuk menerima permintaan Riyadh untuk memajukan solusi dua negara. (Timesofisrael/Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved