Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ayah Penembak Donald Trump Sempat Hubungi Polisi Sebelum Serangan

Akmal Fauzi
19/7/2024 11:20
Ayah Penembak Donald Trump Sempat Hubungi Polisi Sebelum Serangan
Polisi menembak Thomas Matthew Crooks, Remaja Berusia 20 Tahun.(Akun X)

AYAH Thomas Matthew Crooks, pelaku penembakan Donald Trump sempat menghubungi polisi sebelum insiden terjadi di Pennsylvania, Sabtu (13/7). Orangtua itu melaporkan anaknya hilang tanpa kabar. 

Seruan itu merupakan salah satu dari sejumlah tanda bahaya yang terungkap dan diketahui oleh aparat penegak hukum sebelum penembakan di rapat umum mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu terjadi. 

Aparat penegak hukum, khususnya Dinas Rahasia AS, menghadapi banyak pertanyaan tentang keamanan yang dilakukan. Beberapa anggota parlemen menyerukan agar kepala lembaga itu mengundurkan diri.

Baca juga : Detik-Detik Penembakan Trump: Pelaku Sudah Dicurigai Saat Pemeriksaan Keamanan

"Ayah Matthew Crooks menelepon polisi karena khawatir dengan keberadaan putranya," kata seorang sumber penegak hukum kepada mitra berita BBC, CBS. 

Tidak jelas kapan panggilan itu dilakukan, tetapi itu terjadi sebelum penembakan. Tidak jelas apa yang dikatakan ayahnya kepada polisi. Fox News melaporkan bahwa orang tua Crooks, Mary dan Matthew, mengatakan kepada petugas bahwa mereka khawatir tentang putra mereka karena telah menghilang tanpa kabar.

Sumber penegak hukum mengatakan kepada media AS bahwa Crooks telah melakukan pencarian daring mengenai gangguan depresi berat dan Konvensi Nasional Demokrat yang dijadwalkan pada Agustus.

Baca juga : Korban Insiden Penembakan Donald Trump Tewas Setelah Melindungi Keluarganya

Dia juga telah menyimpan gambar Trump, Presiden Joe Biden, Jaksa Agung Merrick Garland, Direktur FBI Chris Wray dan anggota Keluarga Kerajaan Inggris, menurut laporan dari Washington Post.

Para penyelidik masih berupaya mencari motif Crooks yang  masih berusia 20 tahun. Dia ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia AS setelah melepaskan tembakan. Insiden tu menewaskan satu orang penonton dan melukai beberapa lainnya, selain telinga bagian atas Trump.

Penyelidikan awal menemukan bahwa Crooks memanjat atap gedung di dekat lokasi kampanye dengan memanjat unit pendingin udara  di sebelah gedung. 

Baca juga : Identitas Penembak Donald Trump: Thomas Matthew Crooks Remaja Berusia 20 Tahun

Polisi setempat awalnya melihat Crooks yang bertingkah mencurigakan dan membawa ransel, sekitar satu jam sebelum penembakan. Mereka kehilangan jejaknya di tengah kerumunan, tetapi ia terlihat lagi oleh penembak jitu.

Petugas diberitahu melalui radio tentang orang yang mencurigakan dan segera mendatangi area tempat Crooks menaruh senapannya di atap. Karena tidak menemukan siapa pun, seorang petugas memutuskan untuk memeriksa atap. 

Petugas itu diangkat ke atap oleh seorang rekannya dan langsung berhadapan dengan Crooks. Dia kemudian mengarahkan senapan ke arah petugas, yang berada dalam posisi "tak berdaya dan akhirnya jatuh ke tanah. Beberapa saat kemudian, rentetan penembakan ke arah Trump terjadi.  (BBC/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya