Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KERUMUNAN orang berbondong-bondong ke lokasi pertunjukan di kota kecil Butler, sekitar 30 mil di utara Pittsburgh, Sabtu (13/7) sore waktu setempat. Mereka datang untuk melihat mantan presiden Donald Trump kampanye dalam rapat umum terakhirnya sebelum Konvensi Nasional Partai Republik untuk Pemilu AS.
Mayorutas penggemar dan pemilih Trump di Butler yang hadir ke lokasi mengenakan topi merah bertuliskan “Make America Great Again”. Mereka ingin mendengar langsung pidato Trump, menantang terik matahari pertengahan Juli karena sudah menunggu selama berjam-jam.
Dua setengah jam sebelum Trump naik panggung, para peserta rapat umum mengikuti acara doa, Ikrar Kesetiaan, dan lagu kebangsaan, yang dinyanyikan oleh seorang remaja berusia 16 tahun. Peserta yang hadir harus melewati detektor logam, untuk masuk ke lokasi acara. Di sanalah satu orang menarik perhatian pihak berwenang.
Baca juga : Korban Insiden Penembakan Donald Trump Tewas Setelah Melindungi Keluarganya
Thomas Matthew Crooks. Pria berusia 20 tahun yang disebut sebagai pelaku penembakan Trump terlihat oleh penegak hukum setempat. Dia bertindak mencurigakan di dekat pintu detektor logam. Penegak hukum menyiarkannya ke anggota lainnya melalui radio untuk mengawasinya, dan informasi itu juga diteruskan ke agen Dinas Rahasia AS.
Donald Trump semula dijadwalkan naik panggung sekitar pukul 17.00 waktu setempat, tetapi dia terlambat. Baru pada pukul 18.02, lagu “God Bless the USA” karya Lee Greenwood mulai mengalun melalui pengeras suara dan mantan presiden tersebut berjalan menaiki tangga pendek di sisi kiri panggung rapat umum.
Trump mengenakan kemeja putih tanpa dasi, setelan jas biru tua, dan topi merah khasnya yang bertuliskan “Make American Great Again” mengitari panggung, bertepuk tangan kepada penonton dan menunjuk ke berbagai peserta yang duduk di depannya maupun di tribun di belakangnya. Para pendukung Trump melambaikan spanduk "Trump 2024" dan bertuliskan "Joe Jahat, Kau Dipecat!" di bagian belakang.
Baca juga : Partai Republik Menuding Biden Menjadi Peghasut Penembakan Donald Trump
Pada pukul 18.05, lagu itu berakhir dan Trump naik ke mimbar di tengah panggung. “USA! USA!” teriak para hadirin.
“Ini adalah kerumunan yang ramai dan indah,” kata Trump di awal pidatonya.
Sama seperti pidato setiap rapat umum sebelumnya, Trump memulainya dengan mengkritik Biden, memperingatkan tentang imigran yang datang melintasi perbatasan AS, dan bersumpah untuk memenangkan Pennsylvania di Pemilu AS November nanti.
Mantan presiden itu mengalihkan perhatiannya ke bagan statistik perbatasan yang ditampilkan pada layar besar di bahu kanannya di luar panggung. "Lihat bagan itu," kata Trump dan menunjuk ke kanan. menoleh ke arah gedung di utara, Crooks yang memegang senjata jenis FR di atap gedung tak jauh dari lokasi acara bersiap membidik Trump.
Crooks memanjat ke atap sebuah gedung komersial satu lantai berwarna krem muda sekitar 150 yard atau 130 meter di sebelah utara panggung. Lapangan terbuka yang jadi panggung pidato Trump dikelilingi pagar. Bangunan tempat Crooks itu berada tepat di luar batas pagar.
Seorang saksi mata yang berada di pagar pembatas dan melihat seorang pria bersenjata bergerak naik ke atap sesaat sebelum penembakan. Ada beberapa bangunan di kompleks tersebut. Saksi mata, Ben Macer, mengatakan kepada afiliasi CNN KDKA bahwa ia pergi untuk memberi tahu seorang petugas beberapa saat sebelum penembakan dimulai.
Baca juga : Identitas Penembak Donald Trump: Thomas Matthew Crooks Remaja Berusia 20 Tahun
"Ketika saya berbalik untuk kembali ke tempat saya berada, saat itulah suara tembakan mulai terdengar, kemudian terjadi kekacauan, dan kami semua berlarian, dan begitulah adanya," kata Macer.
Pada pukul 18.11, Trump baru menyampaikan pidatonya selama enam menit, menoleh ke kanan dan melihat layar yang menampilkan statistik imigrasi. "Anda tahu itu agak lama, bagan itu, bagan itu sudah berumur beberapa bulan," kata Trump kepada hadirin.
“Dan jika Anda ingin melihat sesuatu yang menyedihkan ini,” lanjut Trump, “lihatlah apa yang terjadi…”
“Pop pop. Pop pop. Pop pop."
Trump tidak menyelesaikan kalimatnya. Suara beberapa kali tembakan terdengar di lokasi rapat umum. Trump mencengkeram telinganya dan melangkah mundur sebelum menunduk ke tanah.
"Turun! Turun! Turun!" teriak seorang agen pria kepada mantan presiden. Lima agen menyerbu panggung dan melindungi Trump di lantai.
Pop, pop, pop, pop.”
Terdengar lagi rentetan tembakan, kali ini berurutan, lima detik setelah yang pertama.
Dua belas detik kemudian, rentetan tembakan ketiga bergema di lokasi acara. Siap.” “Bergerak!” “Naik!” “Maju, maju, maju.” Beberapa agen meneriakkan perintah singkat secara berurutan sambil tetap berada di atas Trump. Para agen dengan perlengkapan tempur dan senapan laras panjang berjalan ke atas panggung. Para pengunjung histeris berteriak ketakutan dengan rentetan tembakan.
Empat puluh tiga detik setelah tembakan pertama dilepaskan, para agen mengatakan si penembak sudah dilumpuhkan. "Penembak sudah jatuh. Penembak sudah jatuh. Apakah kita sudah siap untuk bergerak?" kata beberapa agen.
“Ayo bergerak, ayo bergerak,” kata seorang agen laki-laki.
Trump, dengan telinga dan wajah berdarah, ditegakkan berdiri. Ia menepalkan tangannya dengan pose menantang kepada para pendukungnya untuk memberi tahu mereka bahwa ia baik-baik saja sebelum para agen membawanya turun dari panggung dan masuk ke dalam mobil SUV-nya.
Setidaknya tiga peserta demonstrasi tertembak, satu di antaranya tewas bernama Corey Comperatore. Pria itu tewas tertembak saat mencoba melindungi keluarganya saat penembakan terjadi.
Dua orang lainnya yang tertembak adalah David Dutch, 57, dan James Copenhaver, 74. Keduanya sudah dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan. (CNN/P-5)
International Legion, tempat banyak anggota bertugas, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan Routh.
Routh menghabiskan sebagian besar masa dewasanya tinggal di North Carolina, negara bagian pesisir Atlantik tengah.
DONALD Trump lolos dari kematian untuk kedua kali setelah selamat dari dugaan percobaan pembunuhan lain hanya dua bulan setelah ia ditembak di telinga.
Dalam foto Facebook, Routh mengenakan bendera Amerika di lehernya dan tampak memiliki rambut putih dan dicat biru.
RYAN Wesley Routh menjadi tersangka atas dugaan di balik percobaan pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Putra tersangka berkata dia tidak seperti orang yang dikenalnya.
RYAN Wesley Routh menjadi tersangka atas dugaan di balik percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pasukan pengamanan presiden Secret Service (Dinas Rahasia) membutuhkan lebih banyak bantuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved