Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan butuh waktu 15 tahun pembersihan puing-puing yang ditinggalkan oleh perang terbaru Israel di Jalur Gaza.
Pada Senin, UNRWA menyatakan pembersihan puing-puing tersebut akan membutuhkan pengangkatan 40 juta ton puing, menurut penilaian dari Program Lingkungan PBB (UNEP).
“Puing-puing menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena dapat mengandung amunisi yang tidak meledak dan zat berbahaya,” kata UNRWA, menambahkan pembersihan tersebut akan memerlukan lebih dari 100 truk dan biaya lebih dari US$500 juta.
Baca juga : Militer Israel Mengonfirmasi Serang Sekolah UNRWA di Nuseirat
UNEP menyebutkan beberapa puing terkontaminasi asbes, mineral beracun yang menyebabkan penyakit paru-paru, termasuk kanker. UNEP juga menambahkan ada jenazah manusia yang terkubur dalam jumlah besar di antara puing-puing bangunan.
Sebagai perbandingan, selama perang Israel-Hamas di Gaza tahun 2014, sekitar 2,4 juta ton puing telah diangkut.
UNEP memperkirakan jumlah puing di Jalur Gaza adalah “13 kali lebih banyak daripada jumlah total puing yang dihasilkan oleh konflik-konflik lain di Gaza sejak tahun 2008.”
Baca juga : 17 Orang Tewas Setelah Serangan Israel ke Sekolah Penampungan di Kamp Pengungsi Nuseirat
Lebih dari sembilan bulan sejak perang Israel melawan Gaza dimulai, sebagian besar wilayah enclave tersebut terletak dalam keadaan hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menghancurkan.
Bulan lalu, Radio Angkatan Bersenjata Israel, mengutip pejabat militer, mengatakan bahwa sekitar 50.000 bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober, dengan tambahan 2.000 hingga 3.000 bom yang tidak meledak.
Pada bulan Mei, Program Pembangunan PBB (UNDP) memperkirakan pembangunan kembali rumah-rumah di Gaza bisa memakan waktu hingga tahun 2040.
Baca juga : 50 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Militer Israel di Gaza
“Secara keseluruhan, rekonstruksi Gaza saat ini, menurut estimasi kami, akan memerlukan biaya antara US$40 miliar hingga US$50 miliar,” kata Abdallah al-Dardari, Direktur Biro Regional untuk Negara-Negara Arab di UNDP, pada saat itu.
“Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak 1945,” kata al-Dardari.
Secara keseluruhan, tingkat kehancurannya sangat besar sehingga UNDP memperkirakan bahwa indeks pembangunan manusia di Gaza telah mundur selama 40 tahun.
Indeks ini menilai faktor-faktor seperti tahun-tahun kemajuan dalam pendidikan, pencapaian pendidikan, kesehatan, dan harapan hidup sejak lahir.
“Semua investasi dalam pembangunan manusia … selama 40 tahun terakhir di Gaza telah lenyap,” kata al-Dardari. “Kami hampir kembali ke tahun 1980-an.” (Al Jazeera/Z-3)
KANTOR Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (12/8) meminta Israel segera memberikan akses penuh dan tanpa hambatan bagi wartawan asing untuk masuk ke Jalur Gaza.
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera di Gaza akibat serangan udara Israel.
PARA duta besar dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB memperingatkan Israel mengenai risiko perluasan operasi militer Israel di Gaza.
AL Jazeera Media Network mengutuk keras pembunuhan yang menargetkan korespondennya, Anas Al Sharif dan tiga rekannya oleh Israel di Gaza.
Israel menyerang tenda jurnalis Al Jazeera. Lima orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk jurnalis terkemuka Anas Al-Sharif yang berusia 28 tahun.
Al Jazeera mengumumkan dua wartawannya dan tiga kameramen mereka tewas dalam serangan Israel di Gaza, Minggu (10/8).
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved