Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan butuh waktu 15 tahun pembersihan puing-puing yang ditinggalkan oleh perang terbaru Israel di Jalur Gaza.
Pada Senin, UNRWA menyatakan pembersihan puing-puing tersebut akan membutuhkan pengangkatan 40 juta ton puing, menurut penilaian dari Program Lingkungan PBB (UNEP).
“Puing-puing menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena dapat mengandung amunisi yang tidak meledak dan zat berbahaya,” kata UNRWA, menambahkan pembersihan tersebut akan memerlukan lebih dari 100 truk dan biaya lebih dari US$500 juta.
Baca juga : Militer Israel Mengonfirmasi Serang Sekolah UNRWA di Nuseirat
UNEP menyebutkan beberapa puing terkontaminasi asbes, mineral beracun yang menyebabkan penyakit paru-paru, termasuk kanker. UNEP juga menambahkan ada jenazah manusia yang terkubur dalam jumlah besar di antara puing-puing bangunan.
Sebagai perbandingan, selama perang Israel-Hamas di Gaza tahun 2014, sekitar 2,4 juta ton puing telah diangkut.
UNEP memperkirakan jumlah puing di Jalur Gaza adalah “13 kali lebih banyak daripada jumlah total puing yang dihasilkan oleh konflik-konflik lain di Gaza sejak tahun 2008.”
Baca juga : 17 Orang Tewas Setelah Serangan Israel ke Sekolah Penampungan di Kamp Pengungsi Nuseirat
Lebih dari sembilan bulan sejak perang Israel melawan Gaza dimulai, sebagian besar wilayah enclave tersebut terletak dalam keadaan hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menghancurkan.
Bulan lalu, Radio Angkatan Bersenjata Israel, mengutip pejabat militer, mengatakan bahwa sekitar 50.000 bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober, dengan tambahan 2.000 hingga 3.000 bom yang tidak meledak.
Pada bulan Mei, Program Pembangunan PBB (UNDP) memperkirakan pembangunan kembali rumah-rumah di Gaza bisa memakan waktu hingga tahun 2040.
Baca juga : 50 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Militer Israel di Gaza
“Secara keseluruhan, rekonstruksi Gaza saat ini, menurut estimasi kami, akan memerlukan biaya antara US$40 miliar hingga US$50 miliar,” kata Abdallah al-Dardari, Direktur Biro Regional untuk Negara-Negara Arab di UNDP, pada saat itu.
“Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak 1945,” kata al-Dardari.
Secara keseluruhan, tingkat kehancurannya sangat besar sehingga UNDP memperkirakan bahwa indeks pembangunan manusia di Gaza telah mundur selama 40 tahun.
Indeks ini menilai faktor-faktor seperti tahun-tahun kemajuan dalam pendidikan, pencapaian pendidikan, kesehatan, dan harapan hidup sejak lahir.
“Semua investasi dalam pembangunan manusia … selama 40 tahun terakhir di Gaza telah lenyap,” kata al-Dardari. “Kami hampir kembali ke tahun 1980-an.” (Al Jazeera/Z-3)
Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Gaza. Sedikitnya 67 warga tewas saat berebut bantuan PBB, sementara kelaparan semakin parah dan rumah sakit kewalahan.
Paus Leo XIV serukan gencatan senjata di Gaza setelah tiga orang yang berlindung di Gereja Keluarga Kudus, tewas akibat serangan Israel.
SURIAH kembali dilanda kekerasan sektarian yang mengakibatkan puluhan korban jiwa, dan lokasi komunitas Druze di kota Suwayda menjadi pusat ketegangan.
Menlu AS Marco Rubio umumkan mencapai kesepakatan meredakan ketegangan di Suriah.
. Lubna mengatakan bahwa rudal F-16 menargetkan kamar ayahnya, dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, secara langsung, tepat di tempat beliau berada.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved