Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBAGAI upaya memperkuat peranannya dalam keberlanjutan lingkungan global, Taiwan meluncurkan kampanye "Go Green with Taiwan" . Kampanye ambisius ini diperkenalkan dalam sebuah konferensi pers yang digelar di AMBI Space One, Taipei City, gedung hijau tertinggi di dunia yang kini menjadi landmark ikonik Taiwan.
Acara tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting seperti James Huang selaku Chairman Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), Cynthia Kiang selaku Director General Taiwan International Trade Administration (TITA) di bawah Ministry of Economic Affairs (MOEA), dan Stan Shih selaku Honorary Ambassador yang juga menjabat sebagai Founder & Honorary Chairman of Acer Group.
Melalui keterangan resmi yang diterima hari ini menyebutkan Kampanye "Go Green with Taiwan" bertujuan untuk mengajak orang-orang dari seluruh dunia menunjukkan kreativitas mereka dalam mendukung masa depan yang berkelanjutan.
Baca juga : 28 dari 40 Armada Trans Semarang Melebihi Ambang Batas Emisi
Melalui sebuah sayembara, peserta diundang untuk mengirimkan proposal yang menggabungkan produk dan solusi hijau dari Taiwan. Pengajuan proposal dibuka dari 19 Juni hingga 31 Agustus 2024, dengan hadiah uang tunai sebesar USD 20.000 untuk tiga proposal terbaik. Ada empat kategori yang harus dipenuhi dalam proposal ini: keberlanjutan lingkungan dan ekonomi, kelayakan, inovasi, dan koneksi produk atau solusi dari perusahaan Taiwan.
James Huang menegaskan, “Industri Taiwan punya ketahanan yang luar biasa. Baik saat menjadi salah satu dari Empat Macan Asia di masa lalu atau sebagai pulau cerdas di tengah gelombang AI saat ini, Taiwan telah menciptakan keajaiban di setiap era. Taiwan menempatkan dirinya sebagai pusat penting dalam 'Rantai Pasokan Demokratis Global.”
Sementara itu, Cynthia Kiang menyatakan, “Industri hijau Taiwan memiliki teknologi canggih, infrastruktur dan layanan maju, lingkungan R&D yang kuat, dan tenaga teknologi yang super terampil. Taiwan mampu menghasilkan bahan hijau yang stabil dan bernilai tambah tinggi serta produk terkait, menjadikannya mitra yang tak tergantikan untuk pengembangan energi hijau dan ekonomi berkelanjutan internasional.”
Baca juga : Ini Langkah Taiwan untuk Atasi Perubahan Iklim
Stan Shih, yang dinobatkan sebagai Honorary Ambassador, menambahkan, “Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong perusahaan energi hijau berkelanjutan Taiwan agar sesuai dengan standar global, membantu dunia mencapai emisi karbon net-zero dan transformasi hijau,” ujarnya.
Konferensi pers ini juga dihadiri perwakilan dari berbagai perusahaan energi hijau Taiwan, asosiasi industri, dan diplomat asing. Para hadirin menyaksikan inovasi-inovasi hijau Taiwan, termasuk solusi ekonomi sirkular, transportasi rendah karbon, energi dan penyimpanan, serta peralatan lingkungan melalui animasi panorama 3D Telanjang-Mata.
Gedung AMBI Space One sendiri mencerminkan komitmen Taiwan terhadap konservasi lingkungan dan efisiensi energi, dengan berbagai inisiatif lingkungan inovatif seperti dinding check-in elektronik tanpa kertas, penggunaan peralatan makan ramah lingkungan, dan minuman fair-trade. Acara ini minim dekorasi dan limbah, menegaskan tekad Taiwan untuk menjalani gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Kampanye "Go Green with Taiwan" bukan hanya sekadar mempromosikan produk dan solusi hijau Taiwan, juga mengajak mitra internasional untuk bersama-sama mendorong transformasi ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Taiwan berharap dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk menjaga bumi melalui kerjasama internasional dan inovasi hijau. (Z-8)
Penurunan emisi CO2 terbesar dalam sejarah amat mungkin terjadi.
Rencana ini ditargetkan berjalan tahun depan
Pencemar terbesar udara Ibu Kota adalah partikulat PM 2.5 atau partikel debu berukuran 2.5 mikron yang bersumber dari kendaraan bermotor, asap cerobong industri, debu, dan infrastruktur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapati adanya pencemaran udara yang sangat tinggi di titik-titik pintu keluar tol di kawasan Jakarta Selatan khususnya pada malam hingga pagi hari
Dishub DKI sedang mengindentifikasi pintu keluar tol mana saja yang kerap dilalui kendaraan berat untuk masuk ke Jakarta
SETELAH polusi Jakarta menempati peringkat terburuk di dunia pada situs pemantau udara www.airvisual.com, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mewajibkan uji emisi bagi kendaraan berat
Saat ini, baru ada 155 bengkel yang terseber di beberapa daerah di Ibu Kota.
Uji emisi kendaraan secara gratis mendukung terealisasinya Jakarta Langit Biru serta sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 66 tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
DINAS Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menggelar uji emisi gratis untuk kendaraan pribadi mulai Selasa (3/11).
Hasil pelaksanaan uji emisi ini direkam dalam Sistem Informasi Uji Emisi dan dapat diakses oleh Dinas Perhubungan dan Kepolisian sehingga terintegrasi untuk pemeriksaan kendaraan.
Kendaraan bermotor yang berusia lebih dari tiga tahun tidak melakukan uji emisi atau tidak lulus uji emisi gas buang, akan dikenai disinsentif di wilayah DKI Jakarta.
Layanan uji emisi gratis di lokasi itu memang ditutup. Namun, para pemilik kendaraan bermotor bisa tetap mengikuti uji emisi gratis di kantor DLH DKI di Cililitan, Jakarta Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved