Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
UPAYA Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait kejahatan perang dan genosida di Gaza diyakini tak bakal mulus. Sejumlah masalah disebut akan dihadapi ICC dalam upaya mencari keadilan bagi warga Palestina di jalur Gaza tersebut.
"Kira-kira bakalan efektif atau tidak sih, saya terus terang agak pesimis. Terdapat empat masalah besar," kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana dalam program Crosscheck by Medcom.id, Minggu, 5 Mei 2024.
Pertama yakni status Israel yang bukan anggota dari ICC dan belum tentu bisa dibawa ke kantor pusatnya di Den Haag, Belanda. Kedua, lanjut Hikmahanto, Israel bisa saja dibawa ke ICC melalui resolusi Dewan Keamanan PBB tetapi akan berhadapan dengan Amerika Serikat (AS)
Baca juga : Ini Posisi Indonesia Terhadap Rencana ICC Tangkap Netanyahu Menurut Pengamat
"Nah kalau kita bicara resolusi di Dewan Keamanan PBB, maka saya yakin Amerika Serikat akan melakukan veto. Walaupun negara-negara ada yang mensponsori untuk membawa masalah ini ke ICC. Nah itu juga yang jadi masalah," ujar dia.
Ketiga, yakni masyarakat internasional melalui PBB atau melalui cara lain bisa mendukung surat penangkapan terhadap Netanyahu. Namun, lagi-lagi soal pihak yang akan membawanya ke ICC jadi soal.
"Karena kita tahu kalau misalnya kejahatan nasional kan bisa ada polisi kerja sama dengan polisi, ini seorang pejabat di Israel yang pasti mendapat pengamanan yang sangat luar biasa, yang menurut saya tidak akan mudah untuk membawa Netanyahu ke Mahkamah Kejahatan internasional," ujar Hikmahanto.
Baca juga : Staf ICC Diintimidasi Jelang Penetapan Netanyahu sebagai Buronan
Dia mencontohkan mantan Presiden Omar al-Bashir yang negaranya bukan anggota ICC tetapi mendapat resolusi Dewan Keamanan PBB untuk dilakukan penangkapan. Kemudian, ketika ingin dibawa ke ICC sulit.
"Kecuali kalau misalnya yang bersangkutan sedang berpergian ke luar negeri dan di luar negeri pemerintahannya bersedia untuk menyerahkan, Tapi waktu presiden Omar tidak bisa juga dilakukan itu," jelas Hikmahanto.
Masalah keempat yakni upaya penangkapan Netanyahu bertentangan dengan negara-negara barat termasuk AS. Bahkan, AS membela Israel dengan menyatakan penolakan untuk mendukung penyelidikan ICC.
Baca juga : Netanyahu Was-Was Jadi Buronan ICC
"Amerika Serikat, negara-negara barat yang mengatakan bahwa tidak akan terjadi penangkapan terhadap PM Netanyahu," kata Hikmahanto.
Media Israel melaporkan, pemerintah telah menerima indikasi dari pejabat hukum bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sedang mempertimbangkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior. Penangkapan ini akan termasuk dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
ICC saat ini sedang menyelidiki tindakan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki. Kasus ICC ini terpisah dari kasus-kasus lain yang diajukan terhadap Israel di Mahkamah Internasional, termasuk kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Selain Netanyahu, penyelidikan ICC dapat menyebabkan surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Herzi Halevi.
(Z-9)
Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, mengonfirmasi bahwa sebanyak 11 warga sipil Thailand tewas akibat konflik bersenjata yang terus memanas di perbatasan dengan Kamboja.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
Di KTT NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pentingnya hubungan Eropa-AS di bawah Trump untuk mengalahkan Rusia.
JALUR Gaza dinilai menjadi daerah di Bumi yang lebih buruk dari neraka.
Investigasi, yang dimulai pada 2024, dilakukan polisi federal berkoordinasi dengan Departemen Kehakiman Kanada, otoritas imigrasi, dan dinas perbatasan,
Sekitar 39.384 anak Palestina telah kehilangan satu atau kedua orang tua mereka akibat lebih dari 500 hari pengeboman brutal—angka ini dirilis menjelang Hari Anak Palestina pada 5 April 2025.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
SERANGAN Hamas terhadap Israel, 7 Oktober 2023, membangkitkan simpati internasional, khususnya sekutu Israel, terhadap pemerintahan esktrem kanan Israel.
Presiden AS Donald Trump menyatakan terjadi 'kelaparan nyata' di Gaza. Berbeda dengan pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seorang perempuan berusia 70-an ditangkap otoritas keamanan Israel karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved