Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
Jepang Sesalkan Komentar Biden yang Menuding Negara itu Xenofobia
Pemerintah Jepang membalas komentar Presiden AS Joe Biden tentang sekutu Asianya itu yang disebut xenophobia seperti halnya Tiongkok dan Rusia. Pemerintah Jepang menyebut karakterisasi tersebut sangat disayangkan dan salah arah.
Baca juga : Joe Biden akan Blokir Aliran Data AS ke Tiongkok dan Rusia
Dalam kapmanyenya Rabu lalu, Biden menyamakan Jepang dan India dengan Tiongkok dan Rusia. Menurutnya perekonomian empat negara tersebut sedang kesulitan karena keengganan mereka menerima imigran.
“Mengapa Tiongkok mengalami kesulitan ekonomi? Mengapa Jepang dalam kesulitan? Mengapa Rusia dalam kesulitan? Dan India? Karena mereka xenofobia. Mereka tidak menginginkan imigran,” kata Biden, seperti dikutip AFP.
“Salah satu alasan mengapa perekonomian kita tumbuh adalah karena Anda dan banyak orang lainnya. Mengapa? Karena kita menyambut baik pendatang,” tambah Presiden dari Partai Demokrat tersebut.
Baca juga : Separuh Warga Dunia akan Gelar Pemilu di 2024
Sebagai tanggapan, Pemerintah Jepang mengatakan “Sangat disayangkan bahwa komentar yang dibuat tidak didasarkan pada pemahaman yang akurat tentang kebijakan kami”, menurut pernyataan pemerintah yang dikeluarkan Sabtu (4/5)
“Pemerintah Jepang telah menyampaikan pesan ini ke Gedung Putih dan sekali lagi menjelaskan tentang kebijakan dan pendiriannya,” kata pernyataan itu.
Pernyataan Biden ini disampaikan kurang dari sebulan setelah ia menjadi tuan rumah jamuan makan malam kenegaraan untuk mitranya dari Jepang Fumio Kishida, yang merupakan bentuk diplomasi tingkat tinggi yang jarang terjadi.
Baca juga : Berharap Uang, AS Kadoi Ukrainia Sanksi Kepada Rusia
Pernyataan tak terduga dari politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu terhadap Jepang segera mendorong Gedung Putih untuk melunakkannya.
“Presiden hanya berusaha mengirimkan pesan yang lebih luas bahwa Amerika Serikat adalah negara imigran,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.(AFP/M-3)
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan Jepang tertarik memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) dan keberlanjutan di Indonesia.
Lebih dari 500 ribu wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang pada 2024 dan rata-rata pengeluaran lebih dari 200 ribu yen atau sekitar Rp20 juta per orang.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kesepakatan besar dengan Jepang.
Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang baru dengan Jepang senilai US$550 miliar. Perjanjian ini mencakup tarif timbal balik 15%.
Film terbaru Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba The Movie Infinity Castle telah mencetak rekor baru box office di Jepang.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
Indef mengingatkan risiko pencabutan syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dapat membuka keran impor tanpa imbal balik.
DIREKTUR Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, merilis sejumlah dokumen yang mengaitkan pejabat pemerintahan Obama melakukan pengkhianatan terkait pemilu presiden AS pada 2016.
Heat dome memicu gelombang panas ekstrem di Amerika Serikat, dengan suhu mencapai hampir 100°F di Midwest dan Pantai Timur.
KETUA Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan lembaga internasional WTO, IMF, dan Bank Duni harus diperkuat untuk menghadapi manuver perdagangan Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved