Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Korea Selatan, telah mendapat informasi mengenai tenggelamnya kapal nelayan penangkap ikan 2 Haesinho di perairan Korea, Sabtu (9/3) pagi. Dalam kapal tersebut terdapat dua anak buah kapal (ABK) asal Korea dan tujuh warga negara Indonesia (WNI).
Hingga Sabtu (9/3), pukul 13.00 waktu setempat, Penjaga Pantai Korea Selatan telah menemukan tiga ABK yang terdiri dari dulu a ABK WNI dan satu dari Korsea Selatan.
Ketiga ABK ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Setelah perawatan intensif di Rumah Sakit SAR Tongyeong, ketiganya meninggal dunia. Dengan kematian ini, berarti masih ada lima ABK WNI yang belum diketahui nasibnya.
Baca juga : Indonesia Dalami Dugaan Insinyur yang Dituduh Curi Teknologi Korsel
"KBRI Seoul masih berkoordinasi dengan Korean Coast Guard dalam melakukan pencarian intensif atas ABK lainnya," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (10/3).
"Di saat bersamaan, Kementerian Luar Negeri RI sedang menelusuri data keluarga para ABK WNI untuk menginformasikan proses pencarian dan pemenuhan hak-hak para ABK," sambungnya.
Mengutip dari Yonhap News Agency, kapal nelayan seberat 20 ton itu terbalik di perairan sekitar 68 kilometer dari selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada pukul 06:29 waktu setempat.
Baca juga : 17 ABK Indonesia Selamat Usai Kapal Dibajak
Para pejabat Korea Selatan mengatakan 12 kapal patroli Penjaga Pantai, empat dari Angkatan Laut dan enam helikopter sedang melakukan operasi pencarian di lokasi insiden.
Pihak berwenang mengaku tidak menemukan tanda-tanda kapal tersebut sempat menabrak kapal lain atau menabrak batu karang. Penyebab terbaliknya kapal belum diketahui.
Kapal yang terbalik itu diketahui telah meninggalkan pulau resor selatan Jeju pada Kamis (7/3), sekitar pukul 10:36 pagi waktu setempat. (Yonhap/Z-3)
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Dua orang yang meninggal adalah wisatawan asal Tiongkok bernama Shi Guo Hong (20) berjenis kelamin laki-laki dan Hanqing yu (37) juga laki-laki
Hal yang perlu diinvestigasi yakni umur kapal, kapan terkahir naik dok untuk perbaikan atau maintenance, ada kemungkinan pompa mengalami kerusakan dan pompa tidak ada cadangan.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved