Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menyelamatkan dua individu yang disandera kelompok pejuang Palestina Hamas dalam operasi pada Minggu (11/2) malam hari di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
"Dalam operasi gabungan IDF, ISA, dan Kepolisian Israel di Rafah tadi malam, dua sandera telah diselamatkan, yaitu Fernando Simon Marman,60, dan Louis Har,70, yang diculik Hamas pada tanggal 7 Oktober dari Kibbutz Nir Yitzhak," ujar pernyataan militer Israel, mengutip dari laman Malay Mail, Senin, 12 Februari 2024.
"Mereka berdua dalam kondisi baik dan dipindahkan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit Sheba Tel Hashomer," sambungnya.
Baca juga : Di Rafah, Pengungsi Gaza Hidup Seperti di Film Horor
Belum ada tanggapan dari Hamas atas pembebasan dua sandera tersebut. Namun, bersamaan dengan operasi pembebasan sandera, terjadi pembantaian besar yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan warga Gaza di lokasi yang sama, menurut informasi Kementerian Kesehatan di Gaza.
Warga Palestina memeriksa kerusakan di tengah reruntuhan bangunan tempat dua sandera dilaporkan disandera sebelum diselamatkan dalam operasi pasukan keamanan Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan sekitar 100 warga Palestina termasuk anak-anak tewas dalam serangan udara besar-besaran pada malam itu. (AFP/SAID KHATIB)
Shalat jenazah korban pemboman Israel di rumah sakit Al-Najar di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024, seusai operasi pembebasan sandera Hamas oleh tentara Israel. (AFP/MOHAMMED ABED)
Selama serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, Hamas menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan kantor berita AFP berdasarkan angka resmi Israel. Israel mengatakan sekitar 130 orang masih berada di Gaza, namun 29 orang diperkirakan sudah tewas.
Israel menanggapi serangan Hamas dengan gempuran tanpa henti di Gaza, yang menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 28.176 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Puluhan tawanan yang disandera Hamas pada 7 Oktober telah dibebaskan dalam gencatan senjata satu minggu di bulan November, yang juga ditukar dengan pembebasan lebih dari 200 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas
Perundingan baru untuk menghentikan pertempuran telah diadakan di Kairo, dan Hamas terbuka terhadap gencatan senjata baru, termasuk lebih banyak pertukaran tawanan dan sandera.
Sayap militer Hamas pada hari Minggu kemarin mengatakan dua sandera telah tewas, dan delapan lainnya terluka parah dalam pengeboman Israel dalam beberapa hari terakhir, sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghadapi seruan untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal. Ia juga menghadapi tekanan dari meningkatnya aksi protes atas kegagalan pemerintahannya dalam membawa pulang para sandera dari Gaza. (Medcom.id/Z-4)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved