Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Uni Eropa Tambah Bantuan Kemanusiaan Palestina Saat Gencatan Senjata Israel-Hamas

Ferdian Ananda Majni
22/11/2023 22:38
Uni Eropa Tambah Bantuan Kemanusiaan Palestina Saat Gencatan Senjata Israel-Hamas
Bantuan Ambulance terparkir di perbatasan Palestina dan Mesir(AFP)

KOMISI Eropa mengatakan akan meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza, Palestina selama jeda empat hari yang disepakati dalam perang Israel-Hamas.

Menyambut kesepakatan tersebut, kepala badan eksekutif Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya akan menggunakan kesempatan ini untuk mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina.

"Komisi Eropa akan melakukan yang terbaik untuk menggunakan jeda ini untuk lonjakan kemanusiaan ke Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu (22/11).

Baca juga : Kemenlu Siapkan Evakuasi Tiga Relawan WNI di Gaza, dari Utara ke Selatan

"Saya menyambut baik kesepakatan ini,” tambahnya.

Baca juga : Kemenlu Pastikan tidak Ada WNI yang Ditahan Israel

Asisten profesor di bidang kebijakan publik di Doha Institute, Tamer Qarmout, mengatakan bahwa hal terpenting yang perlu ditangani selama jeda waktu tersebut adalah kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza.

"Ini tentang makanan dan tempat tinggal. Musim dingin di Gaza, orang-orang tidur di luar, dan tidak ada yang bisa melindungi mereka. Jadi ini adalah bencana. Bantuan harus ditingkatkan dan masyarakat internasional harus menekan Israel dalam hal ini," ujar Qarmout.

Pernyataan Von der Leyen muncul sehari setelah komisi mengumumkan tinjauan atas bantuan pembangunannya kepada Palestina, karena tidak menemukan bukti adanya dana yang mengalir ke kelompok bersenjata yang memerintah Gaza.

"Peninjauan ini tidak menemukan indikasi bahwa dana Uni Eropa secara langsung atau tidak langsung menguntungkan organisasi teroris Hamas," kata Wakil Presiden Eksekutif Komisi, Valdis Dombrovskis.

Uni Eropa adalah penyedia bantuan pembangunan terbesar untuk Palestina. Uni Eropa telah mengalokasikan sekitar 1,2 miliar euro (US$ 1,3 miliar) untuk program-programnya untuk periode antara 2021 dan 2024.

Brussels dipaksa, setelah serangan 7 Oktober, untuk menyangkal bahwa mereka akan memotong semua bantuan ke Gaza pada bulan Oktober, menyusul pernyataan dari komisaris yang dinominasikan oleh Hungaria untuk lingkungan dan perluasan.

Oliver Varhelyi menyatakan di media sosial bahwa semua pembayaran kepada Palestina telah ditangguhkan dan semua proposal anggaran baru, termasuk untuk tahun 2023, telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Komisi tersebut bergegas mengklarifikasi bahwa pernyataan Varhelyi tidak resmi dan bahwa dana kemanusiaan akan terus mengalir, sementara sebuah tinjauan mendesak akan dilakukan terkait bantuan pembangunan yang telah dialokasikan namun belum disalurkan.

Bantuan pembangunan digunakan untuk proyek-proyek yang dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang, seperti membayar gaji para pejabat di Otoritas Palestina, yang memerintah Tepi Barat yang diduduki, dan pekerjaan badan pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNRWA.

Dana ini terpisah dari bantuan kemanusiaan, yang ditujukan untuk kebutuhan mendesak seperti makanan, air, dan tempat tinggal.

"Hasil tinjauan menunjukkan bahwa sistem kontrol yang ada telah berjalan dengan baik. Sebagai hasilnya, pembayaran kepada para penerima manfaat Palestina dan UNRWA akan terus berlanjut tanpa penundaan," kata Dombrovskis kepada para wartawan.

Namun, komisi tersebut mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan rencana untuk menyediakan 75,6 juta euro (US$82,5 juta) untuk proyek-proyek infrastruktur Gaza yang tidak layak dalam konteks saat ini.

Dana tersebut akan dialihkan ke proyek-proyek lain setelah Israel melancarkan pemboman besar-besaran ke Gaza menyusul serangan 7 Oktober.

Pemerintah Hamas yang berkuasa di daerah kantong itu mengatakan setidaknya 14.100 warga Palestina telah dikonfirmasi terbunuh dalam serangan udara Israel.

Di Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang. (Aljazeera/Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya