Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KEPALA Hamas yang menguasai Gaza, Ismail Haniyeh mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Ia mengatakan, nantinya pengumuman akan dilakukan oleh Qatar.
“Sekarang, terserah kepada saudara-saudara di Qatar, mereka yang akan mengumumkan perjanjian gencatan senjata (antara kami) dengan Israel termasuk persyaratannya," kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, kepada Al Jazeera yang berbasis di Doha.
Dia mengatakan bahwa rincian mengenai gencatan senjata akan diumumkan dalam beberapa jam mendatang waktu setempat. “Setelah perjanjian tersebut diumumkan, itu berarti sudah dapat diterima oleh kami (Hamas), dan akan mencerminkan tuntutan dari perlawanan (Palestina),” kata al-Risheq.
Baca juga : Brigade Al-Qassam Hancurkan 60 Kendaraan Tempur Israel
Dia juga mengatakan bahwa sebelum menyampaikan tanggapan Hamas mengenai usulan gencatan senjata dan persyaratannya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin kelompok Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin (20/11) soal keyakinannya akan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Baca juga : Gencatan Senjata Hamas-Israel dan Pertukaran 400 Sandera Segera Tercapai
"Kami lebih dekat sekarang daripada sebelumnya," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby mengenai kesepakatan yang bertujuan untuk pembebasan sejumlah sandera yang ditahan di Gaza dan jeda dalam pertempuran yang akan memungkinkan bantuan ke daerah kantong yang terkepung itu.
Hamas menyandera sekitar 240 sandera dalam serangannya ke Israel pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang.
Mirjana Spoljaric, presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), bertemu dengan Haniyeh di Qatar pada Senin (20/11) untuk mempercepat isu-isu kemanusiaan yang berkaitan dengan konflik tersebut, ICRC yang berbasis di Jenewa mengatakan dalam sebuah pernyataan. Dia juga bertemu secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.
ICRC mengatakan bahwa pertemuan tersebut bukan bagian dari negosiasi yang bertujuan untuk membebaskan para sandera, namun sebagai perantara netral, ICRC siap memfasilitasi pembebasan di masa depan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pembicaraan mengenai kesepakatan pertukaran sandera telah beredar selama berhari-hari. Para mediator Qatar sedang mengupayakan kesepakatan bagi Hamas dan Israel untuk menukar 50 sandera dengan imbalan gencatan senjata selama tiga hari yang akan mendorong pengiriman bantuan darurat kepada warga sipil Gaza, dengan mengutip seorang pejabat yang diberi penjelasan mengenai pembicaraan tersebut.
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, mengatakan dalam acara This Week di ABC pada Minggu (19/11) bahwa ia berharap akan ada kesepakatan dalam beberapa hari mendatang, sementara Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, mengatakan bahwa poin-poin yang tersisa sangat kecil.
Sebuah kesepakatan telah tampak dekat sebelumnya. "Negosiasi sensitif seperti ini dapat berantakan pada menit-menit terakhir," ujar wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jon Finer pada program Meet the Press di NBC pada hari Minggu.
"Tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati,” sebutnya.
Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah mengatakan, Israel terus mengulur waktu pembebasan sandera. Yang dilakukan Israel, malah terus membombardir Gaza, hingga menewaskan puluhan orang termasuk warga Israel, yang berada dalam sandera Hamas.
Pemerintah Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 13.300 warga Palestina telah terbunuh, termasuk setidaknya 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, oleh pemboman Israel yang tak henti-hentinya.
Hamas mengatakan di akun Telegram-nya bahwa mereka telah meluncurkan rentetan rudal ke arah Tel Aviv. Para saksi mata juga melaporkan roket-roket ditembakkan ke Israel tengah. (CNA/Z-4)
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved