Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ORGANISASI kemanusiaan Bulan Sabit Palestina atau Palestine Red Crescent (PRCS) mengatakan, tank-tank Israel saat ini mengepung RS Al Ahli Baptist di Kota Gaza.
Informasi itu dikabarkan dua jam lalu lewat media sosial Instagram @palestineredcrescent, pada Kamis (16/11) malam.
"Tank militer Israel mengepung rumah sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, dan serangan kekerasan sedang berlangsung," sebut PRCS.
Baca juga : Korea Utara Sebut Israel Biadab, Amerika Lebay
Tidak diketahui berapa jumlah orang yang berada di dalamnya. Namun, karena kepungan represif militer itu, PRCS mengaku tidak bisa menolong mereka yang terluka.
"Tim PRCS tidak dapat bergerak dan menjangkau mereka yang terluka. Tank mengepung Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan terjadi bentrokan hebat," katanya lagi.
RS Al Ahli Baptis menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di Kota Gaza, yang juga mengalami kekurangan alat dan pasokan medis.
Baca juga : Pasukan Israel Tahan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
Sebelumnya, Direktur operasional dan kedaruratan di Rumah Sakit Al Ahli Baptis, Ahmad Al-Louh, menyatakan rumah sakit kini hanya memberikan perawatan pertolongan pertama kepada orang-orang terluka.
Namun, mereka harus bersabar menunggu dalam antrian panjang untuk operasi atau perawatan medis lainnya.
Ia juga mengatakan, dalam situasi saat ini, rumah sakit dan staf medis di sana tidak dapat memberikan layanan kesehatan yang layak karena keterbatasan sumber daya.
Baca juga : 3 Bayi Prematur di RS Kamal Adwan Gaza Meninggal Dunia
“Setiap hari dan setiap saat kami semua terancam bahaya,” kata Al-Louh.
Pada 17 Oktober, setidaknya 471 orang tewas dan banyak yang terluka akibat serangan udara Israel di Rumah Sakit Al Ahli Baptis, kata para pejabat kesehatan di Gaza. Namun, Israel menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Saat ini, Rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al Shifa, juga diserang oleh tentara Israel pada Rabu (15/11). RS tersebut tidak dapat beroperasi karena dikepung oleh Israel dan mengalami blokade listrik, air serta makanan.
Kabar terbaru, sekitar 5.000 orang menjadi sandera pasukan Israel di sana, tanpa adanya bantuan internasional yang masuk.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan tentara Israel sejauh ini telah menargetkan 52 fasilitas kesehatan dan 55 ambulans di seluruh Gaza, sementara 25 rumah sakit berhenti beroperasi karena pemboman atau kekurangan bahan bakar dan pasokan medis. (Z-4)
Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai al-Kaila mengaku sangat prihatin dengan kemungkinan penggerebekan di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa.
Di rumah sakit tempat seharusnya kemanusiaan dijunjung tinggi, Israel malah melucuti pakaian puluhan orang yang ditahan dan menginterogasi paramedis.
Badan-badan PBB memperkirakan bahwa 2.300 pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi berlindung di Al-Shifa.
Situasi di dalam rumah sakit kian buruk, tidak ada akses terhadap air, listrik, atau makanan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak terusik dengan puluhan ribu korban sipil yang menjadi sasaran serangan militernya dalam upaya memburu Hamas di Gaza, Palestina.
RUMAH Sakit Al Ahli Baptist menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di Kota Gaza, Palestina, walaupun kekurangan alat dan pasokan medis.
"Kami bekerja tanpa henti selama sepekan terakhir sejak Al Shifa (dikepung). Saya baru saja memutuskan bahwa saya perlu tidur."
TIGA bayi prematur di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara, meninggal dunia.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (29/11) menyatakan telah mengirimkan bahan bakar ke dua rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved