Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
VIRAL video rudal pencegat Iron Dome milik Israel jadi senjata makan tuan karena berbalik menghantam si empunya senjata. Rudal yang ditembakkan ke arah Palestina malah berputar arah membentuk huruf U dan jatuh menghantam pemukiman dan rumah sakit di Tel Aviv, Israel.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth membenarkan kejadian tersebut, dari pernyataan polisi Israel sendiri yang mengatakan sebuah roket telah mendarat di dekat pemukiman Rishon LeZion, selatan Tel Aviv, Israel.
Insiden ini terjadi disaat Israel bernafsu memborbardir puluhan rumah sakit di Palestina dengan alasan membumihanguskan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Baca juga : Krisis Ekonomi Bayangi Israel, 300 Ekonom Peringatkan Netanyahu
Iron Dome menahan tembakan dari roket yang dirancang untuk mendarat di medan kosong sehingga menghemat rudal yang sangat penting menghadapi serangan besar-besaran. (Sumber : AFP)
Tel Aviv memang menjadi sasaran rudal yang kerap diincar oleh Hamas dan Hizbullah. Brigade Al-Qassam Hamas mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv dengan sejumlah roket sebagai tanggapan atas pembantaian Israel terhadap penduduk sipil di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 10.000 jiwa dalam sebulan terakhir.
Iron Dome atau perisai besi merupakan sistem pertahanan udara yang diandalkan Israel dalam menghadapi gempuran udara dari pejuang Hamas di Gaza maupun Hizbullah di Libanon. Militer Israel mengklaim alat ini memiliki tingkat intersepsi sekitar 90% terhadap rudal atau serangan udara.
Baca juga : Rudal Balistik Hipersonik 'Fattah' Iran Mampu Hindari Iron Dome Israel
Intersepsi pertamanya terjadi pada April 2011 ketika mereka menembak jatuh roket Grad yang ditembakkan dari Gaza ke kota Ashkelon di Israel. Sejak itu, mereka mencegat ribuan roket.
Radar sensitif mendeteksi peluru yang datang dari jarak 4 km hingga 70 km dan memprediksi lintasan serta titik dampaknya. Pusat kendali memproses informasi tersebut dan terhubung ke peluncur yang menembakkan rudal untuk menghancurkan peluru tersebut.
Sistem ini dirancang untuk hanya merespons proyektil yang menimbulkan ancaman, khususnya terhadap pusat populasi.
Iron Dome menahan tembakan dari roket yang dirancang untuk mendarat di medan kosong sehingga menghemat rudal yang sangat penting menghadapi serangan besar-besaran.
Biaya setiap rudal sekitar US$40.000 hingga US$50.000 atau Rp627 juta hingga Rp784 juta menurut seorang peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Israel. Baterainya bersifat mobile.
Israel memiliki setidaknya sepuluh baterai Iron Dome yang ditempatkan di seluruh negeri untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting, dengan masing-masing baterai mampu mempertahankan hingga hampir 60 mil persegi wilayah. Mereka dituntut mampu menetralisir ancaman yang dilancarkan hingga jarak 43 mil. (Aljazeera/Z-4)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved