Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK 7 Oktober 2023, tentara Israel terus melakukan serangan udara intensif ke Gaza, dan menewaskan 4.651 warga Palestina, termasuk 1.837 anak-anak dan 1.023 wanita, serta melukai 14.245 jiwa. Banyak korban mengalami luka bakar yang mengerikan.
“Senjata-senjata ini digunakan untuk pertama kalinya, kami belum pernah melihatnya sebelumnya, senjata ini menyebabkan luka bakar tingkat 4 dan kami menyerukan untuk segera menghentikan perang ini,” ujar dokter di salah satu rumah sakit Gaza, dalam sebuah video yang viral.
Belum ada keterangan yang menjelaskan soal apa jenis senjata yang digunakan Israel. Namun, dari penelusuran Media Indonesia, luka bakar parah hingga derajat IV akibat serangan bom dimungkinkan karena penggunaan bom vakum atau bom termobarik.
Baca juga : Dokter Gaza Ungkap Bom Israel Sebabkan Luka Bakar Derajat IV, Rusak hingga ke Tulang
Dikutip dari BBC, bom vakum, atau juga dikenal dengan sebutan senjata thermobaric atau bom aerosol, berisi wadah bahan bakar dengan dua pemantik ledakan yang terpisah.
Bom ini dapat diluncurkan sebagai roket atau dijatuhkan dari pesawat. Ketika mengenai sasaran, pemantik ledakan pertama membuka wadah dan melepas campuran bahan bakar dalam wujud kabut gas.
Baca juga : Israel Gunakan Bom Fosfor Beracun di Gaza
Kabut gas ini bisa menembus celah-celah gedung atau kubu pertahanan yang tidak tertutup rapat. Pemantik ledakan kedua kemudian memicu kabut tersebut sehingga menimbulkan letusan besar, menyedot oksigen dari kawasan sekeliling, dan menciptakan gelombang kejut.
"Peledak normal bobotnya terdiri dari 30% bahan bakar dan 70% pengoksidasi. Sedangkan peledak thermobaric semuanya bahan bakar dan menggunakan oksigen dari udara di sekeliling, sehingga jauh lebih kuat untuk ukuran hulu ledak seperti itu," beber Justin Bronk, peneliti dari lembaga kajian Royal United Services Institute.
Serangan udara Israel ke Kota Gaza pada Senin, 9 Oktober 2023. (Sumber : AFP/Mahmud Hams)
Senjata bom termobaric yang bisa mencapai ribuan derajat ini sangat mengerikan. Dikatakan bahwa panas dan tekanan yang ditimbulkan senjata termobaric sangat besar sehingga siapapun yang terkena langsung ledakannya akan menguap seketika.
Sedangkan, orang yang berada di daerah sekitar ledakan akan mengalami luka parah di bagian dalam tubuh akibat gelombang kejut.
"Cara membunuh senjata tersebut utamanya dengan menciptakan ledakan kuat secara ekstrem yang merobek organ tubuh dan memecah paru-paru," kata Bronk.
Pada ruang tertutup bahkan senjata ini sangat mematikan, pada orang-orang di dalam ruang bawah tanah atau gua. Senjata ini juga menciptakan suhu luar biasa tinggi yang mencapai ribuan derajat sehingga bisa menimbulkan luka bakar yang mengerikan.
Senjata ini telah dipakai pasukan Rusia dan negara-negara Barat sejak 1960-an. Bom ini juga yang digunakan Rusia untuk membombardir Ukraina.
Amerika Serikat utamanya menggunakan senjata tersebut untuk menyerang jaringan gua di Afghanistan, tempat yang diperkirakan dipakai sebagai persembunyian Al-Qaeda.
Pada Mei 2023, militer Myanmar menggunakan bom termobaric ini hingga menewaskan puluhan orang. Human Rights Watch mengatakan, militer mengebom sebuah pertemuan di kubu oposisi dan menewaskan sekitar 170 orang. Penilaian mereka didasarkan pada analisis terhadap 59 foto tubuh korban dan video lokasi kejadian setelah serangan.
Sebelumnya, Israel diketahui menggunakan bom fosfor putih yang amat beracun dan dilarang dalam Konvensi Jenewa 1977 lantaran dianggap sangat berbahaya bagi masyarakat sipil. Mereka yang terkena bom ini bisa meninggal dunia dalam waktu cepat.
Hal itu dikarenakan bom fosfor putih terbakar sangat cepat jika bersentuhan dengan udara. Orang yang terkena bom ini akan merasakan sensasi terbakar dan menghirup uap beracun.
Sekalipun selamat, kesempatan hidup orang yang terkena bom ini cukup tipis lantaran partikel yang terhirup baru akan berhenti terbakar jika oksigen di dalamnya habis.
Penggunaan bom fosfor putih. (Sumber : AFP)
Bombardir dan blokade Israel di Gaza dilakukan intensif sejak 7 Oktober, ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak ke segala penjuru yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Meski begitu, nyatanya serangan balasan tersebut dianggap sebagai genosida karena lebih dari 4.000 warga Gaza yang tewas. Mereka bukan anggota Hamas, melainkan para warga sipil. (Anadolu/Ant/Z-4)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Terinspirasi dari era Art Deco tahun 1920-1930, Khanaan memadukan budaya motif khas era tersebut dengan tampilan yang ramping dan linier serta ornamen yang stylish
Pemkab Bandung siap melakukan langkah-langkah kongkret yang bisa dilakukan dalam rangka menyikapi perjuangan rakyat Palestina.
Penggalangan dana dilakukan saat ribuan warga melakukan aksi damai bela Palestina
Donasi yang terkumpul sudah ditransferkan kepada lembaga yang menyalurkan langsung bantuan. Pengumpulan donasi tahap kedua ditargetkan bisa mencapai Rp200 juta.
Kegiatan yang diikuti seribuan umat muslim tersebut diisi dengan doa bersama serta penggalangan dana
Starbucks Indonesia memberikan donasi sebesar Rp5 miliar, melalui Starbucks Foundation, kepada World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang saat ini aktif di Jalur Gaza.
"Tidaklah mudah berbicara di saat seperti ini. Terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak kesedihan serta brutalitas," ungkap Salah.
Keputusan itu diambil FAF setelah sebuah rudal menghantam rumah sakit di Jalur Gaza yang disebut kelompok militan Hamas telah menewaskan ratusan orang.
Mazraoui meyakinkan klub bahwa ia menolak teror dan perang, serta menyesali jika unggahannya mengganggu sebagian orang.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Bek berusia 17 tahun, yang bermain di klub Ligue 1 Nice, juga diharuskan membayar denda sebesar 45 ribu euro (sekitar Rp764 juta) karena membagikan video berjudul 'Hari Kelam bagi Umat Yahudi'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved