Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Korea Selatan (Korsel) akan memperluas area pengecekan air laut guna memastikan perairan mereka tidak terkontaminasi limbah radioaktif yang dibuang oleh Jepang.
Pada Juli, Korsel sudah memulai uji coba darurat radiasi di 75 lokasi di pesisir timur, barat dan selatan. Mereka juga melakukan pengujian di lepas pantai pulau Jeju bagian selatan. Itu semua dilakukan sekitar satu bulan sebelum pelepasan air radioaktif oleh Jepang.
"Kami memilih tempat-tempat tersebut, karena di sana diperkirakan akan menjadi tempat pertama mengalirnya air limbah yang dilepaskan," kata Menteri Kelautan Cho Seung-hwan.
Baca juga: Tiongkok Desak Jepang Transparan soal Air Limbah Nuklir
Ke depan, ia mengatakan pihaknya akan menambah titik pengecekan di wilayah Laut Timur dan beberapa titik perairan lainnya. Jumlahnya diperkirakan mencapai 250 titik pada tahun depan.
"Kami akan mempertahankan sistem pengujian darurat ini sampai masyarakat tidak lagi khawatir tentang masalah ini dan mengatakan tidak perlu ada tes lagi," jelas Cho.
Baca juga: Ketua IAEA Sebut Air Limbah Fukushima tidak Berbahya
Sejauh ini, ia mengatakan semua sampel pengujian telah memenuhi standar keselamatan. Artinya, tidak ada radiasi yang terdeteksi pada makanan laut atau produk laut lainnya. (Ant/Z-11)
RENCANA Jepang untuk melepaskan limbah air terkontaminasi dari PLTN Fukushima yang lumpuh ke Samudera Pasifik, menuai respons dari negara-negara tetangga. Ini reaksi Korsel.
"Saya tidak setuju dengan penggunaan laut sebagai tempat pembuangan limbah radioaktif. Tindakan tersebut berpotensi merusak ekosistem, habitat, dan biota laut."
Setelah dilakukan negosiasi dengan International Atomic Energy Agency, Jepang diberikan lampu hijau untuk membuang limbah nuklir kelautan.
PEMERINTAH Jepang memutuskan mulai membuang air limbah radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke laut pada 24 Agustus 2023.
"Kami telah memanggil duta besar Tiongkok untuk Jepang hari ini, dan mendesaknya untuk mengimbau masyarakat Tiongkok agar bersikap tenang dan bertanggung jawab,"
Dua belas tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terparah di dunia, Jepang mulai membuang air limbah Fukushima ke Samudera Pasifik, pekan lalu.
POLRI menduga ada unsur tindak pidana dalam kasus paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.
"Tapi apakah yang bersangkutan melanggar? Jelas karena seseorang yang menyimpan secara ilegal zat radioaktif ini Cs-137 itu harus mendapatkan perizinan."
Bapeten akan terus menyelidiki kepemilikan zat radioaktif ini, termasuk apakah SM juga yang membuang bahan kimia Cs- 137 yang ditemukan di sebuah lahan kosong komplek tersebut.
Polisi masih mendalami unsur kesengajaan kepemilikan zat tersebut.
SM yang diketahui menyimpan zat ilegal radioaktif Cesium 137 di rumahnya di Perumahan Batan Indah, Serpong, hingga kini masih berstatus sebagai saksi.
Polisi menemukan banyak bahan kimia dari kediaman SM di Perumahan Batan Indah, Tangerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved