Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KTT ke-43 Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) telah selesai digelar di Jakarta dari Selasa (5/9) hingga Kamis (7/9). Forum itu menyepakati 90 dokumen yang tertuang dalam deklarasi pimpinan negara-negara ASEAN.
Dalam deklarasi tersebut, ASEAN mengakui bahwa tantangan-tantangan global menjadi semakin sering terjadi dan bersifat multidimensional. Mulai dari dampak perubahan iklim, dampak buruk dari ketegangan dan konflik geopolitik, pemulihan yang tidak merata dari pandemi Covid-19.
Dalam mengatasinya, para pimpinan ASEAN akan menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma bersama ASEAN, hukum internasional, rasa saling percaya dan percaya diri, mengedepankan dialog serta kerja sama yang inklusif.
Baca juga : Presiden Jokowi Sebut ASEAN Kunci Pusat Pertumbuhan Dunia
Para pimpinan ASEAN, juga mengakui peluang yang muncul dari mega-tren seperti kemajuan teknologi digital dan perekonomian hijau dan biru, serta potensi individu dan kolektif Negara-negara Anggota ASEAN.
ASEAN memperhatikan relevansi global serta meningkatkan minat mitra untuk terlibat dalam dialog dan mengembangkan kerja sama yang lebih kuat dengan ASEAN. Para pimpinan negara juga memperhatikan melemahnya multilateralisme.
Baca juga : KTT ke-43 ASEAN Tekankan Ketahanan Ekonomi
Indonesia, tahun ini memegang keketuaan ASEAN. Adapun tema Kepemimpinan Indonesia tahun 2023 “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” untuk menjadi pusat pertumbuhan di kawasan.
Para pimpinan ASEAN komitmen memastikan kesinambungan relevansi, ketahanan, dan daya tanggap terhadap kondisi regional pada masa depan.
Mareka juga kontribusi kerja sama ASEAN dalam ketiga pilar komunitas ASEAN.
ASEAN menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional yang berkelanjutan dalam mewujudkan Visi ASEAN 2045. Pada deklaradi itu, juga ditegaskan kembali pentingnya sentralitas dan persatuan ASEAN dengan membangun rasa saling percaya, keterbukaan, transparan, inklusif.
Para pimpinan ASEAN menegaskan kembali nilai pendekatan multilateral untuk menjamin perdamaian lkeamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Untuk kerja sama dengan mitra, para pimpinan ASEAN akan lebih intensif bekerja sama dengan mitra di seluruh agenda Pembangunan Komunitas.
ASEAN disebut sebagai episentrum pertumbuhan termasuk melalui pengarusutamaan dan promosi implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Melalui deklarasi itu, para pimpinan ASEAN berkomitmen memperkuat posisi kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan. Para pimpinan setuju untuk melakukan penguatan Ketahanan ASEAN terhadap guncangan di masa depan, (ii) memanfaatkan pendorong pertumbuhan baru, dan (iii) merangkul agenda ASEAN yang berwawasan ke depan dan teruji di masa depan.
Untuk memperkuat ketahanan ASEAN terhadap guncangan masa depan, para pemimpin sepakat untuk bekerja sama untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan ASEAN.
Kesepakatan itu ada pada 7 bidang yakni Ketahanan Kesehatan, keetahanan Iklim dan bencana, ketahanan sistem pangan, ketahanan sistem energi, ketahanan makroeknomi dan stabilitas keuangan, ketahanan dan resiliensi rantai pasok, serta ketahanan lembaga ASEAN. (Z-5)
TikTok Southeast Asia Growth Summit 2025 merupakan forum yang mempertemukan kreator dan publisher dari seluruh kawasan untuk berbagi wawasan seputar tren konten.
Tantangan terkini dalam rezim perdagangan seperti proteksionisme dan tarif timbal balik mengubah tren rantai pasokan dan meningkatkan ketidakpastian.
Indonesia dinilai harus mengambil tindakan dan mengantisipasi perang Thailand dan Kamboja. Sebab konflik kedua negara itu dapat memberi dampak bagi ekonomi dan keamanan di kawasan ASEAN.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved