Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEBAKARAN hutan menyulut kota Maui, Hawaii beberapa waktu lalu. Kebakaran di lahan dan hutan seluas 800 hektare itu mengakibatkan hingga kini 110 orang meninggal dunia.
Menanggapi itu, Guru Besar IPB University Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, agak sulit mengatakan bahwa penyebab karhutla hebat di Hawaii karena krisis iklim semata.
"Apakah ini sebagai dampak perubahan iklim? Agak sulit dijawab. Karena kejadian kebakaran di Maui itu adalah kombinasi berbagai macam factor yang dipercepat akibat tersedianya bahan bakar berupa rumput yang sangat sensitif terhadap kebakaran yang tersedia dalam jumlah yang banyak dan menyebar ke seluruh area," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (18/8).
Baca juga: Biden Janjikan Dukungan Penuh untuk Penyintas Kebakaran Hutan Hawaii
Menurut dia, berdasarkan pendapat para ahli kebakaran, khususnya yang paham betul soal kebakaran di Maui Hawaii, menyatakan bahwa pada saat kejadian kebakaran tgl.8 Agustus 2023 itu, kondisi kekeringan diwilayah tersebut adalah sangat kering 16 % dan moderate kering 20%.
Diketahui juga bahwa kebakaran tersebut merupakan kombinasi beberapa faktor yang saling berhubungan, di antaranya adanya storm ke arah selatan dengan sangat cepat, adanya tekanan tinggi yang berpengaruh kepada angin dan didukung pula oleh rendahnya kelembaban relatif.
Baca juga: Kebakaran Hutan Meluas, Kanada Kembali Evakuasi Rakyatnya
"Hal ini mengakibatkan perubahan cuaca yang sangat cepat yang membuat kebakaran semakin membesar dan menguat. Kondisi ini diperparah lagi oleh perubahan lanskap yang telah terjadi selama bertahun-tahun sehingga vegetasi yang muncul lebih banyak bukan spesies asli setempat," beber dia.
Hal itu misalnya karena produk aktivitas pertanian menurun mengakibatkan lahan yang tidak diolah meningkat dan vegetasinya digantikan oleh rumput tropis yang hampir merata di wilayah tersebut dan berkembang sangat cepat.
"Sebelum kebakaran yang sekarang, pernah juga terjadi kebakaran namun tidak seburuk seperti yang terjadi saat ini," imbuhnya.
Misalnya pada tahun 2019 terjadi kebakaran di barat Maui yang menghanguskan sekitar 20 rumah, sementara di Maui tengah terjadi kebakaran hutan seluas 20 ribu acre, juga terjadi kebakaran besar pada tahun 2018 di bagian barat Uahu.
"Sehingga dengan demikian terlihat jelas hubungan satu sama lain yang saling mendukung terjadinya kebakaran tersebut, yaitu tersedia bahan bakar dalam jumlah melimpah, perubahan lanskap yang mengurangi vegetasi asli, adanya badai, terdapat tekanan yang memengaruhi kecepatan angin serta difasilitasi oleh kelembaban relatife yang rendah, yang pada akhirnya membuat kebakaran tidak terkendali dan berlangsung secara bersamaan," pungkas dia. (Ata/Z-7)
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
Gakkum Kemenhut menyebut faktor kebakaran hutan atau gambut memang faktor manusia ditambah cuaca yang sangat panas.
Kebakaran hutan di Prancis mencapai pinggiran kota Marseille. Kebakarna ini menyebabkan 110 orang terluka dan 400 warga dievakuasi.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Kebakaran hutan besar di Pulau Kreta, Yunani, dilaporkan tidak terkendali. Sebanyak 200 pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api.
FireSat Protoflight berhasil mengirim citra inframerah pertamanya dari orbit Bumi. Satelit ini akan menjadi bagian deteksi dini dan mitigasi kebakaran hutan.
Ada 22 kepala keluarga (KK) dan 69 jiwa yang dapat diselamatkan dari kejadian kebakaran itu.
Selain dikakukan identifikasi terhadap korban, juga dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya kelima korban saat kebakaran terjadi.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
DINAS Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat sebanyak 951 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 20 Juli 2025.
Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele.
Seluruh penumpang yang tercatat dalam manifes KM Barcelona VA berhasil ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun meninggal dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved