Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pejabat AS Lakukan Pembicaraan 'Sulit' dengan Pemimpin Kudeta Niger

Thalatie K Yani
08/8/2023 05:50
Pejabat AS Lakukan Pembicaraan 'Sulit' dengan Pemimpin Kudeta Niger
Perwakilan Amerika Serikat mengaku bertemu dengan pimpinan militer Niger selama dua jam.(AFP)

PEJABAT diplomat Amerika Serikat (AS) teratas kedua mengaku sudah bertemu pimpinan militer Niger, namun tidak ada kemajuan dalam membalikkan kudeta. Victoria Nuland, wakil sekretaris negara, mengatakan pertemuan selama dua jam, Senin (7/8) itu belangsung di ibu kota Niamey.

"Percakapan-percakapan ini sangat jujur dan kadang-kadang cukup sulit," kata Nuland kepada wartawan lewat telepon ketika ia bersiap untuk terbang meninggalkan Niamey.

"Ini adalah percakapan pertama di mana Amerika Serikat menawarkan bantuannya jika ada keinginan dari pihak yang bertanggung jawab atas ini untuk kembali ke tatanan konstitusional," katanya.

Baca juga: Prancis Menangguhkan Bantuan untuk Burkina Faso

"Saya tidak akan mengatakan bahwa kami diterima tawaran tersebut dengan cara apapun."

Nuland bertemu dengan Brigadir Jenderal Moussa Salaou Barmou, yang telah ditunjuk sebagai kepala staf militer baru, dan para pemimpin lainnya. Permintaannya bertemu dengan Jenderal Abdourahamane Tiani atau presiden terpilih yang ditahan Mohamed Bazoum tidak direspon. Meskipun pejabat AS itu telah berhubungan dengan Bazoum melalui telepon.

Baca juga: Junta Niger Galang Dukungan Masyarakat

Nuland memberikan sejumlah opsi  tentang cara-cara untuk membalikkan kudeta tersebut. Ia pun memaparkan konsekuensi hubungan dengan AS, jika Niger tidak mengembalikan Bazoum atau mengikuti jejak Mali yang memanggil tentara bayaran Wagner dari Rusia.

"Saya harap mereka akan membuka pintu bagi diplomasi. Kami membuat proposal itu. Kita akan lihat," katanya.

Dia mengatakan Barmou sudah sangat mengenal kerja sama dengan Amerika Serikat melalui keterlibatannya sebelumnya dengan pasukan khusus. "Orang-orang yang telah melakukan tindakan ini di sini sangat memahami risiko terhadap kedaulatan mereka ketika Wagner diundang masuk," kata Nuland. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya