Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Denmark Perketat Pengawasan Perbatasan setelah Pembakaran Al-Quran

Ferdian Ananda Majni
04/8/2023 19:00
Denmark Perketat Pengawasan Perbatasan setelah Pembakaran Al-Quran
Demonstran asal Banda Aceh melakukan protes terhadap Denmark(AFP)

KEPOLISIAN Denmark memperketat pengawasan perbatasan menyusul aksi pembakaran Al Quran baru-baru ini. Peristiwa itu telah mempengaruhi situasi keamanan dan keputusan serupa juga dilakukan otoritas Swedia pada awal pekan ini.

"Pihak berwenang hari ini telah menyimpulkan bahwa saat ini perlu untuk meningkatkan fokus pada siapa saja yang memasuki Denmark, dalam rangka menanggapi ancaman spesifik dan terkini," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (3/8).

"Kontrol perbatasan yang lebih ketat pada awalnya akan diberlakukan hingga 10 Agustus,” tambahanya.

Baca juga : Indonesia Minta OKI Bersikap Tegas Terhadap Negara yang Biarkan Pembakaran Al-Qur'an

Para aktivis sayap kanan di Denmark dan Swedia telah membakar dan merusak beberapa salinan kitab suci umat Islam dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan kontroversial itu memicu kemarahan di dunia Muslim dan menuntut agar pemerintah melarang tindakan tersebut.

Baca juga : Indonesia Minta OKI Bersikap Tegas Terhadap Negara yang Biarkan Pembakaran Al-Qur'an

"Pembakaran tersebut merupakan tindakan yang sangat ofensif dan sembrono yang dilakukan oleh beberapa individu. Beberapa individu ini tidak mewakili nilai-nilai yang dibangun oleh masyarakat Denmark," kata Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Ia menambahkan bahwa tindakan apapun yang diambil tentu saja harus dilakukan dalam kerangka kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh konstitusi dan dengan cara yang tidak mengubah fakta bahwa kebebasan berekspresi di Denmark memiliki cakupan yang sangat luas.

Keputusan untuk memperketat kontrol perbatasan dengan lebih banyak pemeriksaan terhadap wisatawan yang tiba di Denmark mengikuti langkah serupa di Swedia.

Kedua pemerintah telah mengutuk pembakaran tersebut dan mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan undang-undang baru yang dapat menghentikannya. Namun, para kritikus dalam negeri mengatakan bahwa keputusan semacam itu akan merusak kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh konstitusi mereka.

"Segala sesuatu yang legal tidaklah tepat. Itu bisa saja legal tapi tetap saja mengerikan," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada hari Selasa mengacu pada undang-undang di Swedia. Namun mereka tidak memiliki undang-undang yang secara khusus melarang pembakaran atau penodaan terhadap Al-Quran atau teks-teks agama lainnya.

Kristersson mengatakan bahwa pengetatan kontrol perbatasan dimaksudkan untuk mencegah orang-orang yang memiliki hubungan yang sangat lemah dengan Swedia datang ke negara itu. “Perbatasan terhadao orang-orang yang melakukan kejahatan atau bertindak bertentangan dengan kepentingan keamanan Swedia,” pungkasnya. (aljazeera/Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya