Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PASUKAN Israel menembak mati seorang pria Palestina dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki. Pria yang terbunuh tersebut diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina sebagai Mohammed Abd al-Hakim Nada, 23.
"Pertumpahan darah terbaru dalam salah satu bentrokan paling tragis dalam konflik Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir,” demikian menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengatakan seorang pria tewas di kamp pengungsi al-Ein di dekat kota Nablus, Tepi Barat, dalam bentrokan dengan tentara yang mengepung sebuah rumah di kamp tersebut.
Baca juga : Tiga Militan Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Tepi Barat
"Seorang pemuda meninggal karena luka-lukanya ketika pasukan pendudukan menyerbu kota Nablus pada siang hari (09:00 GMT)," kata kementerian itu.
Baca juga : Sahkan UU Kekuasaan Mahkamah Agung, Israel Perkuat Supremasi Yahudi
"Syuhada itu, Mohammed Abd al-Hakim Nada, tertembak di bagian dada,” ujarnya.
Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah memasuki kamp dan menangkap seorang tersangka militan.
Wafa mengatakan seorang pria lainnya tewas dalam bentrokan dengan tentara yang mengepung sebuah rumah di kamp pengungsi.
Sebuah kelompok pejuang Palestina, Brigade Syuhada al-Aqsa, mengatakan bahwa para pejuangnya telah menyergap satu unit pasukan khusus di lorong-lorong kamp al-Ein dan berhasil menimbulkan korban di antara pasukan Israel.
Dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram-nya, kelompok yang terkait dengan gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ini tidak menyebutkan secara spesifik apakah pria yang tewas itu adalah salah satu pejuangnya. (Aljazeera/Z-8)
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved