Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ARAB Saudi resmi menjadi negara ke-51 yang menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Harapannya ASEAN dan negara mitra yang telah bekerja sama lewat TAC semakin memperkuat perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
"Saudara-saudaraku para Menteri Luar Negeri ASEAN, sahabatku, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud selaku Menteri Luar Negeri Urusan Kerajaan Arab Saudi, delegasi yang terhormat. Atas nama rekan-rekan ASEAN saya, saya ingin menyampaikan yang tertinggi penghargaan atas kehadiran Anda hari ini untuk menandatangani instrumen aksesi ke TAC," kata Menteri Luar Negeri saat menghadiri penandatanganan TAC ASEAN dengan Arab Saudi, di sela Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN (AMM) di Jakarta, Selasa, (11/7).
Penandatanganan TAC dilakukan langsung oleh Faisal. Menurut Retno, ASEAN menghargai upaya ekstra Faisal datang ke Jakarta guna menujukan komitmen menjadi mitra ASEAN.
Baca juga : Ini Pesan Jokowi di Hadapan Lavrov dan Blinken
Menurut Retno, Arab Saudi adalah negara ke-51 yang menandatangani TAC. Ini mencerminkan Arab Saudi berkomitmen untuk mematuhi nilai-nilai dan prinsip-prinsip ASEAN sebagai diabadikan dalam TAC.
"TAC sebagai komitmen untuk bekerja sama dan berkolaborasi, komitmen untuk secara konsisten menegakkan hukum internasional dan komitmen untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara dan di dunia," ujarnya.
Nilai dan prinsip TAC ini, lanjut dia, bahkan lebih kritis di tengah arus dinamika geopolitik. Retno pun menyambut Arab Saudi ke Keluarga ASEAN. Bersama-sama, ASEAN dan Arab Saudi harus melayani sebagai kekuatan positif untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Kawasan Indo-Pasifik.
"Kami menantikan KTT ASEAN-GCC Di Arab Saudi pada bulan Oktober tahun ini. Sekali lagi, Pangeran Faisal, terima kasih banyak atas kehadiran Anda hari ini," pungkasnya.
TAC dibentuk pada 1976. Traktat tersebut bertujuan menciptakan stabilitas politik dan keamanan di Asia Tenggara dengan mengatur penyelesaian konflik secara damai antara negara-negara. (Z-4)
Indonesia dinilai harus mengambil tindakan dan mengantisipasi perang Thailand dan Kamboja. Sebab konflik kedua negara itu dapat memberi dampak bagi ekonomi dan keamanan di kawasan ASEAN.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
PENGAMAT ASEAN, Dinna Prapto Raharja, menilai konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved