Pemulangan Artefak Nusantara dari Belanda Terus Berlanjut

Cahya Mulyana
10/7/2023 23:04
Pemulangan Artefak Nusantara dari Belanda Terus Berlanjut
Harta karun dari Lombok hasil rampasan Pemerintah Kolonial Belanda yang dikembalikan ke Indonesia(AFP)

WAKIL Kepala Bidang Budaya dan Komunikasi Kedua Besar Kerajaan Belanda di Jakarta Jaef de Boer menjelaskan pemulangan 472 artefak milik Indonesia dilakukan Senin (10/7). Pihak Indonesia juga sudah mengajukan pemulangan benda lain terhadap Kerajaan Belanda, seperti koleksi Dubois.

"Serah terima fisik (472 artefak) adalah urusan keterlibatan museum di Belanda yakni Rijksmuseum, Volkenkunde dengan Museum Indonesia," katanya kepada Media Indonesia, Senin (10/7).

Menurut dia penyelesaian dokumen sesuai hukum yang berlaku sepenuhnya dilakukan bersamaan dengan serah terima artefak. Seluruh tahapan ini, kata dia, dilakukan oleh perwakilan Belanda kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaah-Riset dan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk kerajaan Belanda Mayerfas.

Baca juga : 

"(Serah terima) ini adalah proses yang berkelanjutan. Jika Indonesia memiliki lebih banyak permintaan maka akan dipertimbangkan (oleh Kerajaan Belanda)," tambahnya.

Baca juga : 

Dia menjelaskan jumlah total artefak milik Indonesia yang masih berada di Kerajaan Belanda belum dapat diketahui dengan pasti. Pasalnya perlu dilakukan penelitian terhadap barang-barang milik Indonesia yang berstatus hasil pencurian dan penjarahan.

"Jadi jumlah persisnya adalah sesuatu yang perlu diselidiki kedua negara," katanya.

Namun, kata dia, Indonesia dapat secara terus menerus menyampaikan permohonan pemulangan artefak kepada Kerajaan Belanda. Selama ini Kerajaan Belanda terbuka menerima pengajuan dari Indonesia.

"Kini masih ada permintaan lain dari Indonesia yang sedang diproses. Salah satu contohnya adalah koleksi Dubois. Koleksi ini sangat besar dan perlu penelitian lebih lanjut antara peneliti Kerajaan Belanda dan Indonesia serta panitia repatriasi, dan Museum Naturalis," pungkasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya