Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MILITER Filipina mengatakan bahwa pemimpin kelompok Dawlah Islamiya Maute (DI-Maute) Abu Zacharia telah tewas dalam sebuah serangan di Marawi, Pulau Mindanao, Filipina selatan, Rabu pagi (15/6). Mereka adalah pejuang senior yang berafiliasi dengan ISIS.
Dua apartemen sewaan yang terpisah beberapa jalan berantakan oleh lubang peluru. Penghuninya adalah perempuan dengan anak-anak kecil dan interiornya dipenuhi puing-puing kehidupan rumah tangga seperti pakaian bayi, peralatan dapur, dan kereta bayi.
Namun, Rabu dini hari, pengeras suara di masjid terdekat memperingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah ketika lebih dari 100 petugas dari lima batalion tentara dan polisi Filipina menyerbu kedua lokasi tersebut.
Baca juga: Operasi Senyap Taliban Berhasil Tewaskan Pemimpin ISIS
Baku tembak terjadi, dua pejuang senior dari kelompok DI-Maute yang berafiliasi dengan ISIS tewas, mereka bersembunyi di rumah susun tersebut.
"Wanita itu mengatakan kepada kami bahwa suaminya bekerja di Arab Saudi. Kami bahkan tidak tahu dia ada di sini," kata tetangga Faridah Cotaan Saripada kepada Al Jazeera.
"Kami tidak tahu bahwa rumah itu disewakan kepada (Kelompok ISIS),” sebutnya.
Baca juga: Turki: Lebih dari 550.000 Warga Suriah Kembali ke Negaranya
Penggerebekan tersebut menargetkan dua pejuang paling senior yang berafiliasi dengan ISIS di wilayah tersebut, yakni Abu Zacharia, kepala DI-Maute dan disebut sebagai Emir ISIS di Asia Tenggara, serta Abu Morsid, dalang logistik kelompok DI-Maute.
Kematian tersebut telah membuat kelompok ini tidak memiliki pemimpin. Sehingga mengurangi jejak mereka menjadi sebuah kelompok yang sebagian besar terdiri dari tentara anak-anak.
Peristiwa itu juga membuat penduduk setempat terguncang di Marawi. Di rumah tempat Abu Morsid terbunuh, mereka menunjukkan bercak darah dan cairan bercampur dengan pecahan beton di lantai.
"Kami anti-ISIS. Kami sudah mengalami pengepungan Marawi. Itu adalah mimpi buruk. Kami tidak ingin hal itu terjadi lagi," kata seorang kerabat yang lebih tua, yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
"Kami hanya berdoa setiap bulan agar ini menjadi yang terakhir. Kami bersyukur pihak berwenang menemukan mereka,” ujarnya.
Para tetangga melaporkan melihat tentara memindahkan, penyewa perempuan dan tiga anak dari apartemen bersama Abu Zacharia. Begitu juga salah satu dari dua perempuan yang mengaku bersaudara, dari rumah tempat Abu Mosid terbunuh. Namun, wanita kedua dan bayinya yang tinggal sana telah melarikan diri.
Sementara itu, di sebuah pangkalan militer di Marawi, para perwira terlihat kelelahan namun tetap antusias dengan hasilnya.
Abu Zacharia, yang juga dikenal dengan nama Jer Mimbantas dan Faharudin Hadji Benito Satar, adalah target dari operasi yang berkelanjutan dan terencana dengan cermat.
(Aljazeera/Z-9)
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
CITRA satelit dan video yang dilihat surat kabar Israel Haaretz menunjukkan bahwa geng kriminal terkait ISIS yang didukung Israel itu telah memperluas kehadirannya di Jalur Gaza selatan.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas.
PEMIMPIN oposisi Israel Avigdor Lieberman menuduh pasukan Israel, atas persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mempersenjatai keluarga kriminal di Gaza.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
PRESIDEN Suriah, Ahmed al-Sharaa, mendarat di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, Selasa (14/5), menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan akan mencabut semua sanksi terhadap Suriah, menyatakan bahwa sudah waktunya bagi negara tersebut untuk “bergerak maju”
Donald Trump umumkan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah pasca runtuhnya rezim Assad. Langkah ini dinilai membuka peluang pemulihan dan investasi.
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung persatuan dan kedaulatan Suriah.
KEBERADAAN pembuat kapal motor di sepanjang pantura ini tak bisa dilepaskan dari sejarah di sekitarnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved