Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEEKOR Panda yang dipinjamkan oleh Pemerintah Tiongkok kepada Thailand, mati pada bulan lalu akibat pembekuan darah di usia 21 tahun. Panda bernama Lin Hui itu, tinggal di kebun binatang Chiang Mai, Thailand sejak 2003.
Status Panda yang mati tersebut, ternyata masih pinjaman. Sehingga, pemerintah Thailand harus membayar biaya 15 juta baht atau setara dengan Rp6,4 juta kepada Tiongkok.
Tiongkok tidak hanya meminjamkan Pandanya, kepada Thailand. Banyak negara juga mendapatkan Panda untuk dipinjamkan. Diketahui, tindakan ini, merupakan sebuah strategi diplomasi Tiongkok yang dikenal dengan, diplomasi Panda.
Tiongkok melihat Panda merupakan hewan yang menggambarkan simbol persahabatan dan perdamaian. Oleh karena itu, diplomasi panda seringkali menjadi strategi bagi pemerintah Tiongkok untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara lain, melalui panda.
Strategi diplomasi ini, telah ada sejak masa Dinasti Tang yang dipimpin oleh Kaisar Permaisuri Wu Zetian pada tahun 685 Masehi. Dimana, Wu Zetian memberikan sepasang panda kepada Kaisar Tenmu dari Jepang, sebagai tanda persahabatan.
Ternyata, budaya ini terus dilanjutkan oleh Tiongkok. Antara tahun 1957 hingga 1982, Tiongkok mengirim banyak panda ke negara lain sebagai bentuk persahabatan.
Namun, pada tahun 1984, Tiongkok berhenti memberikan Panda-Panda tersebut secara cuma-cuma. Sejak saat itu, pengiriman Panda menjadi langkah politis dan komersial bagi Tiongkok. Oleh karena itu, mereka memberikan Pandanya dalam status pinjaman, dan bahkan berada di bawah kontrak. Hal tersebut, untuk memastikan kondisi Panda yang tetap dirawat. Karena, kekhawatiran Tiongkok akan penurunan signifikan jumlah dari Panda.
Hingga saat ini, dilansir dari laman greatwall, terdapat kurang lebih 1.800 - 2000 panda di seluruh dunia. 350 dari jumlah tersebut, berada di kebun binatang. Sebanyak, 50 ekor dari panda tersebut, berada di luar Tiongkok.
Selain itu, dilansir dari laman globaltimes, Pemerintah Tiongkok telah bekerjasama dengan 22 kebun binatang di 18 negara dalam diplomasi panda. Artinya, pada 18 negara ini, Tiongkok telah meminjamkan Panda mereka.
Indonesia, menjadi salah satu negara yang menerima Panda dari Tiongkok. Dua panda raksasa, bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina), kini berada di bawah penangkaran Indonesia selama 10 tahun.
Diharapkan, kedua Panda tersebut nanti bisa berkembang biak, dan mempunyai bayi Panda baru. Kedua Panda tersebut, lahir pada Agustus 2010 di Tiongkok. Kini, mereka berada di Istana Panda Indonesia, di bawah pengawasan Taman Safari Indonesia. (Z-10)
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pemerintah Tiongkok merespons rencana parlemen Iran untuk menutup Selat Hormuz yang merupakan satu titik penyeberangan strategis untuk komoditas minyak dan gas dunia.
THAILAND mengalami peralihan kekuasaan yang tak biasa, Rabu (2/7), ketika Suriya Jungrungreangkit menjabat sebagai perdana menteri sementara hanya selama satu hari penuh.
KOALISI penguasa Thailand mulai goyah ketika pengadilan memberhentikan sementara Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra pada Selasa (1/7).
MAHKAMAH Konstitusi Thailand menangguhkan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dari jabatannya pada Selasa (1/7).
Situasi semakin rumit setelah rekaman percakapan telepon antara Paetongtarn dan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen--yang kini menjabat Presiden Senat--bocor ke publik.
SELAMA lebih dari dua dekade, keluarga Shinawatra, salah satu dinasti politik paling berpengaruh di Thailand, mendominasi panggung politik kerajaan.
Paetongtarn dituduh oleh para senator melakukan ketidakjujuran dan melanggar konstitusi atas percakapan telepon yang bocor dengan mantan pemimpin berpengaruh Kamboja, Hun Sen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved