Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERAIH suara urutan ketiga dalam pemilihan umum presiden Turki putaran pertama Sinan Ogan secara resmi mendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (22/5). Dukungan ini semakin memperkuat peluang Erdogan untuk menang dalam pemilu presiden Turki putaran kedua pada 28 Mei.
Sinan Ogan, 55, telah muncul sebagai penentu atau king maker setelah Erdogan maupun penantang utamanya, Kemal Kilicdaroglu, tidak mendapatkan mayoritas yang dibutuhkan untuk menang di putaran pertama pada 14 Mei lalu.
"Saya menyatakan bahwa kami akan mendukung Recep Tayyip Erdogan, kandidat dari Aliansi Rakyat, pada pemilihan putaran kedua," kata Ogan, merujuk pada aliansi pimpinan petahana yang mencakup partai-partai nasionalis dan Islamis.
Baca juga : Arti di Balik Kemenangan Erdogan bagi Turki dan Dunia
Dia mempercayai keputusan itu sangat tepat untuk Turki. Ogan, seorang mantan akademisi yang didukung partai anti-migran sayap kanan, meraih 5,17% suara dalam pemilu Turki putaran pertama. Ia dapat memegang kunci kemenangan di putaran kedua sekarang tersingkir.
Erdogan menerima 49,5% suara di putaran pertama, kurang dari suara yang dibutuhkan untuk kemenangan langsung yakni melebihi 50%, dibandingkan dengan 44,9% milik Kilicdaroglu.
Partai AKP, kendaraan politik Erdogan dan sekutu nasionalis juga mempertahankan mayoritas di parlemen dengan 600 kursi. Hal ini meningkatkan peluang Erdogan untuk terpilih kembali karena warga cenderung memilih petahana untuk menghindari pemerintahan yang terpecah, kata para analis.
Baca juga : KPU Turki Umumkan Hasil Suara Erdogan vs Kilicdaroglu
Ogan menyebut mayoritas parlemen Erdogan sebagai alasan di balik keputusannya mendukung sang presiden. "Penting bahwa presiden yang baru terpilih berada di bawah (kepemimpinan) yang sama dengan parlemen. Aliansi (Kilicdaroglu) di sisi lain, tidak dapat menunjukkan keberhasilan yang cukup untuk melawan Aliansi Rakyat yang telah berkuasa selama 20 tahun, dan tidak dapat membangun perspektif yang dapat meyakinkan kita semua mengenai masa depan," lanjutnya.
Dukungan Ogan terhadap Erdogan datang beberapa hari setelah ia mengadakan pertemuan mendadak dengan pemimpin Turki di Istanbul. Tidak ada pernyataan yang dibuat setelah pertemuan satu jam pada Jumat lalu.
Ogan bersikeras bahwa ia tidak terlibat dalam perjanjian apa pun dengan Erdogan seputar keputusannya ini. (Aljazeera/Z-3)
Teguh berujar, Pemprov DKI akan berperan dalam pengamanan dan protokol penyambutan Erdogan. Persiapannya pun telah dibahas pada Senin (10/2).
"Kami tidak tahu berapa lama kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati."
Pernyataan Erdogan dalam Sidang majelis Umum PBB itu terjadi setelah Turki dilanda iklim ganas selama satu tahun, yang mencakup kebakaran hutan dan banjir.
Erdogan dan Putin mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam 18 bulan di resort Laut Hitam Sochi pada Rabu (29/9).
Ke-10 duta besar itu, Senin (18/10), mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menyebut penahanan filantropis dan aktivis Osman Kavala akan memperburuk citra Turki.
Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada hari Sabtu. Ini telah turun hampir 24 persen sepanjang tahun ini.
Kaum nasionalis Turki menilai Erdogan maupun Kilicdaroglu mendapat dukungan dari mereka yang dianggap bersekutu dengan kelompok teror.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved