Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BRASIL sedang menyelidiki dugaan kasus flu burung A (H5N1) pada seseorang yang tinggal di negara bagian tenggara Espirito Santo. Sebelumnya penyakit ini terdeteksi menginfeksi unggas liar di wilayah itu.
Seorang pria berusia 61 tahun, yang bekerja di taman dengan tiga burung liar, dinyatakan positif Avian Influenza Patogen Tinggi (HPAI). Ketiganya sedang dipantau dan diisolasi setelah menunjukkan gejala flu ringan, kata kementerian kesehatan Brasil dalam suatu pernyataan.
Satu laboratorium rujukan di Espirito Santo sedang menganalisis sampel dari pria tersebut dan 32 orang lain yang juga bekerja di taman tersebut. Sementara manusia dapat tertular H5N1, tetapi kasusnya jarang.
Baca juga: Penambangan Ilegal Marak di Hutan Amazon Brasil
Pejabat kesehatan global mengatakan flu ini rendah risiko terhadap manusia. Brasil, pengekspor unggas terbesar di dunia, mengambil sikap ekstra hati-hati setelah deteksi subtipe H5N1 pada unggas liar.
Penularan subtipe virus yang sangat patogen ke kawanan komersial negara itu akan mempertaruhkan ekspor ayam hampir US$10 miliar karena larangan perdagangan oleh beberapa negara pengimpor. (CNA/Z-2)
Kolaborasi bernama BICOLLAB ini berlangsung selama tiga tahun dan bertujuan meningkatkan kemampuan diagnostik, sistem kualitas, dan prosedur biosafety di BBVet Wates.
Kasus flu burung yang menyerang mamalia meningkat dua kali lipat pada 2024 yakni 1.022 dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 459.
Penyebarannya menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap peternakan unggas, ketahanan pangan, dan mata pencaharian jutaan orang, yang paling banyak memengaruhi populasi miskin.
SEORANG anak perempuan berusia dua tahun di Kamboja telah meninggal dunia setelah terinfeksi virus flu burung H5N1
Dua orang di Wyoming dan Ohio dirawat di rumah sakit akibat flu burung H5N1, menandai kasus pertama di kedua negara bagian tersebut.
Strain flu burung D1.1, yang sebelumnya ditemukan pada burung liar, kini menginfeksi sapi perah di Nevada dan seorang pekerja susu yang menangani hewan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved