Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengamat: Hasil Pemilu Thailand Mengejutkan tetapi Sesuai Keinginan Publik

Ferdian Ananda Majni
15/5/2023 21:54
Pengamat: Hasil Pemilu Thailand Mengejutkan tetapi Sesuai Keinginan Publik
Pawai kemenangan Move Forward dalam Pemilu Thailand(AFP/Lillian Sunwarumpha)

PENGAMAT internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Faris Al Fadhat, mengatakan satu sisi hasil pemilu di Thailand mengejutkan tetapi sisi lainnya sudah diprediksi atau sesuai ekspektasi publik. Pasalnya, Prayut Chan-o-chan mendapatkan jabatan perdana menteri dari hasil kudeta pada tahun 2014.

“Hampir 1 dekade, Thailand itu dipimpin rezim junta militer sebenarnya meskipun keterwakilan di parlemen itu melalui partai politik, tetapi realnya ini rezimnya militer dan ini termasuk pemerintahan yang cukup lama dipimpin oleh militer. Biasanya tidak lama, kemudian pemilu lagi,” kata Faris kepada Media Indonesia, Senin (15/5).

Dia menambahkan hasil pemilu itu menunjukkan adanya keinginan kuat dari masyarakat Thailand untuk menganti sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Tentunya perubahan pemerintahan militer ke pemerintahan pro-demokrasi.

Baca juga : Pita Limjaroenrat Siap Bentuk Pemerintahan Thailand setelah Menang Pemilu

“Yang menariknya lagi adalah koalisi partai progresif dengan partai mantan PM Thaksin Shinawatra. Dua opisisi yang kuat, mereka akan membangun koalisi dan kita masih menunggu siapa yang akan terpilih,” ujarnya.

Dia menjelaskan, faktor pemilih muda juga berdampak pada keunggulan partai opisisi. Karena, selama 10 tahun mereka berada dalam rezim militer dan sekarang menginginkan perubahan.

Baca juga : Peran Penting Pita Limjaroenrat dalam Politik Thailand

“Kemungkinan besar partai oposisi progresif Move Forward Party (MFP) akan memimpin, meskipun kita masih menunggu hasil sidang parlemen,” lanjutnya.

Namun demikian, gebrakan perubahan sistem monarki dan mereformasi hukum lese majeste tentunya tidak serta bisa dilakukan partai opisisi tersebut. Apalagi, hampir semua kudeta militer mendapatkan dukungan dari kerajaan.

“Saya melihat ini (reformasi hukum lese majeste) tidak bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Meskipun dalam kampanye Pita Limjaroenrat melalui MFP, dia mengusung isu itu dan bagi anak-anak mudah tentu menjadi isu yang sangat realitis karena track record kerajaan juga sangat dekat dengan militer,” pungkasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya