Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Faris Al Fadhat, mengatakan satu sisi hasil pemilu di Thailand mengejutkan tetapi sisi lainnya sudah diprediksi atau sesuai ekspektasi publik. Pasalnya, Prayut Chan-o-chan mendapatkan jabatan perdana menteri dari hasil kudeta pada tahun 2014.
“Hampir 1 dekade, Thailand itu dipimpin rezim junta militer sebenarnya meskipun keterwakilan di parlemen itu melalui partai politik, tetapi realnya ini rezimnya militer dan ini termasuk pemerintahan yang cukup lama dipimpin oleh militer. Biasanya tidak lama, kemudian pemilu lagi,” kata Faris kepada Media Indonesia, Senin (15/5).
Dia menambahkan hasil pemilu itu menunjukkan adanya keinginan kuat dari masyarakat Thailand untuk menganti sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Tentunya perubahan pemerintahan militer ke pemerintahan pro-demokrasi.
Baca juga : Pita Limjaroenrat Siap Bentuk Pemerintahan Thailand setelah Menang Pemilu
“Yang menariknya lagi adalah koalisi partai progresif dengan partai mantan PM Thaksin Shinawatra. Dua opisisi yang kuat, mereka akan membangun koalisi dan kita masih menunggu siapa yang akan terpilih,” ujarnya.
Dia menjelaskan, faktor pemilih muda juga berdampak pada keunggulan partai opisisi. Karena, selama 10 tahun mereka berada dalam rezim militer dan sekarang menginginkan perubahan.
Baca juga : Peran Penting Pita Limjaroenrat dalam Politik Thailand
“Kemungkinan besar partai oposisi progresif Move Forward Party (MFP) akan memimpin, meskipun kita masih menunggu hasil sidang parlemen,” lanjutnya.
Namun demikian, gebrakan perubahan sistem monarki dan mereformasi hukum lese majeste tentunya tidak serta bisa dilakukan partai opisisi tersebut. Apalagi, hampir semua kudeta militer mendapatkan dukungan dari kerajaan.
“Saya melihat ini (reformasi hukum lese majeste) tidak bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Meskipun dalam kampanye Pita Limjaroenrat melalui MFP, dia mengusung isu itu dan bagi anak-anak mudah tentu menjadi isu yang sangat realitis karena track record kerajaan juga sangat dekat dengan militer,” pungkasnya. (Z-5)
Simulasi pengamanan ini dilakukan untuk menguji dan melatih kesiapan jajaran personel TNI dari Kodam III Siliwangi
Wartawan memiliki peran penting terutama untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) damai 2024. K
Bawaslu meminta jajaran Panwaslu tingkat kecamatan hingga desa dan kelurahan segera berkoordinasi dan memonitoring pengadaan serta pendistribusian perlengkapan pemungutan suara,
Semua ASN di lingkungan pemerintahan harus bersikap netral dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Untuk rekrutmen KPPS Pemilu ada sejumlah persyaratan baru. Salah satunya usia pendaftar dibatasi mulai dari 17 tahun dan maksimal 55 tahun.
Disabilitas mental merupakan individu yang mengalami gangguan pada fungsi pikir, emosi dan perilaku
Meski Partai Move Foward memimpin perolehan suara di Thailand, langkah Pita Limjaroenrat menjadi perdana menteri tidak mudah.
"Saya ingin mengumumkan di sini bahwa Partai Move Forward siap untuk memimpin pembentukan pemerintahan di masa depan,” sebutnya.
Pimpinan MFP Pita Limjaroenrat tidak memaksakan partai koalisinya untuk sepakat mengubah undang-undang lese majeste sebagai syarat bergabung.
PITA Limjaroenrat gagal dalam upaya pertamanya menjadi perdana menteri baru Thailand dalam pemungutan suara parlemen, Kamis (12/7).
Anggota parlemen pro-kerajaan yang menjaga Undang-Undang tentang Pencemaran Nama Baik Kerajaan, menolak rencana Pita Limjaroenrat merevisi aturan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved