Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OTORITAS Pengelolaan Perikanan Australia (AFMA) mengatakan tidak akan menuntut sekelompok nelayan Indonesia yang ditemukan terdampar di lepas pantai setelah Topan Tropis Ilsa bulan lalu.
Sebanyak 11 nelayan ditemukan terdampar di sebuah pulau terpencil di Rowley Shoals, sekitar 80 kilometer dari garis pantai Kimberley, oleh pesawat Australia yang mengamati daerah tersebut.
Orang-orang itu bertahan selama enam hari tanpa makanan atau air. Delapan di antara nelayan tewas dalam topan tersebut.
Baca juga : Diterjang Topan Ilsa, 11 Nelayan Indonesia Terdampar di Pantai Barat Australia
Pemerintah Indonesia merilis rekaman rombongan yang tiba di Jakarta, dengan para penyintas disambut oleh orang yang mereka cintai di bandara Soekarno-Hatta akhir pekan lalu. Orang-orang itu menghabiskan waktu di detensi imigrasi di Darwin, sebelum pulang ke rumah mereka di Pulau Rote.
Seorang juru bicara otoritas perikanan mengatakan orang-orang itu tidak akan dihukum karena menjelajah ke perairan Australia. "Mengenai nelayan yang terlibat dalam insiden tersebut, AFMA tidak akan menuntut penuntutan atas pelanggaran perikanan," katanya.
Baca juga : Status Bahaya Siklon Tropis Ilsa Turun ke Level Dua Setelah Terjang Australia Barat Laut
Nelayan komersial yang berbasis di Darwin, Grant Barker, mengatakan kematian nelayan akibat tersesat dan terkena cuaca buruk seharusnya dapat diantisipasi. "Ini sudah berlangsung lama, saya sudah bermain selama 20 tahun di sini seharusnya ini bisa diperbaiki," kata Barker.
Dia menilai penegak hukum Australia seharusnya memberikan sanksi tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. "Kita harus mulai membakar kapal ilegal ini karena perlu ada konsekuensi untuk menghentikan mereka mencuri ikan kita, menghentikan mereka mengakses taman laut kita, dan menghentikan mereka bunuh diri, yang akan terjadi lagi di musim hujan mendatang." (ABC News/Z-4)
SIKLON tropis Ilsa menerjang Australia Barat Laut dengan angin terkuat yang pernah tercatat di negara tersebut.
PIHAK berwenang Australia menemukan 11 nelayan Indonesia yang terdampar di sebuah pulau kecil di lepas pantai Australia Barat.
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Ketiga desainer tersebut – Auguste Soesastro (Kraton), Lia Mustafa (House of LMAR), dan Nonita Respati (Purana) – merupakan alumni lembaga pendidikan Australia.
Taste and Create with Australia yang telah berlangsung sejak 2022 menjadi ajang bertemunya chef dan para pemilik restoran, serta pemasok bahan pangan dari Australia di Indonesia.
Festival ini menghadirkan Brent Draper, pemenang Master Chef Australia 2023, yang ikut memeriahkan suasana dengan demo memasak, lokakarya, dan pertemuan dengan pengusaha makanan Indonesia.
Daging sapi Australia dikenal dengan kualitas dan rasa yang unggul, berkat standar ketat dalam peternakan dan pengol
Hidangan legendaris seperti Sate Ayam Madura, Sate Kambing Tegal, Sate Ayam Taichan Jakarta, hingga Sate Maranggi Purwakarta tersedia di restoran ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved