Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyebut Deklarasi Washington, yang diadopsi dalam pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden, sebagai kesepakatan yang lebih efektif daripada sejumlah kesepakatan multilateral dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kata juru bicara kepresidenan Lee Do Woon.
Menurut Yoon, deklarasi itu lebih baik karena adanya uraian terperinci terkait kewajiban suatu negara di bidang pertahanan.
"Presiden menjelaskan bahwa Deklarasi Washington lebih efektif bila dibandingkan dengan berbagai kesepakatan NATO karena deklarasi tersebut diadopsi secara 'one-on-one'," kata Lee menjelaskan.
Baca juga : Amerika Serikat Janjikan Kapal Nuklir untuk Hadapi Korea Utara
Dia juga mengatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan kali pertama konsep pencegahan yang diperluas (extended deterrence) ditetapkan dalam pernyataan tertulis ketimbang dinyatakan secara lisan.
Pada Rabu (26/4), Yoon dan Biden bertemu dan mengadopsi Deklarasi Washington yang akan menjadi fondasi mekanisme konsultasi bilateral secara reguler yang disebut dengan US-South Korean Nuclear Consultative Group tentang extended deterrence dan perencanaan strategis.
Pertemuan itu juga menghasilkan jaminan dari AS untuk segera mengerahkan "seluruh kekuatan aliansi", termasuk senjata nuklir, bila terjadi serangan nuklir dari Korea Utara.
AS meyakinkan Korsel bahwa pihaknya akan mengerahkan segala cara, termasuk penggunaan senjata nuklir, bila terjadi agresi oleh Korut, dan bahkan berjanji untuk mengirimkan kapal selam pembawa rudal nuklir ke Semenanjung Korea.
Pada Jumat (28/4), Presiden Yoon menyatakan dalam pidatonya di Harvard Kennedy School, Cambridge, Massachusetts, bahwa deklarasi tersebut mesti dilihat sebagai "versi terbaru" dari Perjanjian Pertahanan Bersama 1953 yang ditandatangani Korsel dan AS menyusul Perang Korea pada 1950-1953. (Sputnik-OANA/Ant/Z-4)
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Korea Utara mengecam doktrin pertahanan baru Jepang yang dinilai berupaya menjadikan negeri Sakura sebagai kekuatan militer besar.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
Kedua Korea dipisahkan oleh DMZ--zona penyangga selebar 4 kilometer, yang dijaga ketat di kedua sisi. Perbatasan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, ranjau darat, dan penghalang lainnya.
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved