Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AMERIKA Serikat (AS) tidak dapat mempercayai pemulihan cepat Rusia dari kerugian dari invasi di Ukraina. Washington juga meragukan kemampuan Kremlin menguasai sepenuhnya wilayah yang telah ditundukkan dari Kyiv.
Namun Negeri Paman Sam menilai Presiden Rusia Vladimir Putin percaya diri dalam menjalankan hasrat penguasaan Ukraina. Penilaian tersebut, yang disampaikan oleh Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines.
Dia mengatakan AS tidak meyakini Ukraina dapat mengambil kembali seluruh area yang telah dikuasai Rusia. Tetapi Washington mendukung sekutunya itu untuk melakukan serangan balik besar-besaran pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Rusia Potong Jalur Logistik Ukraina di Bakhmu
Haines mengatakan itu akan tergantung pada banyak faktor, termasuk hilangnya pasukan dan peralatan Ukraina dalam menahan serangan Rusia.
"Saat ini sedang terjadi perang gesekan di mana tidak ada pihak yang memiliki keunggulan militer yang pasti,” kata Haines dalam sesi terbuka komite intelijen Senat AS.
Baca juga: Ukraina Bertekad Pertahankan Bahkmut yang Jadi Simbol Politis
Dia mengatakan Putin sepertinya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang batas kemampuan militernya dan tampaknya fokus pada tujuan militer yang lebih sederhana untuk saat ini.
Sejumlah sanksi yang dipimpin AS berdampak pada kemampuan Rusia untuk membuat lebih banyak senjata.
“Akan semakin menantang bagi mereka untuk mempertahankan bahkan tingkat operasi ofensif saat ini dalam beberapa bulan mendatang dan akibatnya, mereka dapat sepenuhnya beralih untuk mempertahankan dan mempertahankan wilayah yang sekarang mereka duduki,” kata Haines.
Baca juga: Presiden Swiss Kecam Ekspor Senjata ke Ukraina
Singkatnya, kata dia, AS tidak memperkirakan militer Rusia cukup pulih tahun ini untuk mendapatkan keuntungan teritorial yang besar. Putin kemungkinan besar menghitung waktu yang menguntungkannya, dan memperpanjang perang, termasuk dengan potensi jeda dalam pertempuran.
Haines tidak mengatakan intelijen AS setuju dengan penilaian bahwa semakin lama perang berlangsung, semakin baik peluang keberhasilan Putin. Namun, dia memberikan peringatan tentang prospek Ukraina dalam serangan balasan yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Rusia Diserbu 'UFO' yang Gagal Serang Target
“Saat ini angkatan bersenjata Ukraina tetap terkunci dalam perjuangan untuk bertahan melawan serangan Rusia di timur Ukraina. Sementara serangan Rusia ini mahal untuk Rusia, sejauh mana pasukan Ukraina harus menarik cadangan dan peralatan mereka serta menderita korban lebih lanjut semua kemungkinan akan menjadi faktor kemampuan Ukraina untuk melakukan ofensif akhir musim semi ini,” paparnya.
Haines tidak menyebutkan kecepatan pengiriman peralatan militer barat, yang menurut Kyiv sangat menentukan. Dia lebih menjelaskan kemungkinan Tiongkok membantu Rusia dalam penyediaan pasokan persenjataan.
Menurut dia, Tiongkok tidak ingin membantu Rusia secara terbuka. Selain untuk menjaga reputasi di mata dunia, Beijing juga merasa kaku karena terus diawasi oleh AS.
Haines mengatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping berupaya menghindari sanksi AS dengan tidak membantu Rusia.
“Dia menginginkan periode yang relatif tenang untuk memberi Tiongkok waktu dan stabilitas yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan domestik yang semakin meningkat,” kata Haines.
Terpisah Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah memperingatkan bahwa kota Bakhmut yang telah lama diperangi, di front timur, dapat jatuh dalalm beberapa hari ke depan. Tetapi, Haines menggambarkan kemajuan Rusia sebagai tambahan dan Bakhmut bukan tujuan yang sangat strategis.
Dia mencantumkan kendala militer Rusia termasuk kekurangan personel dan amunisi, disfungsi dalam kepemimpinan militer, kelelahan serta tantangan moral. Jumlah kerugian dan korban yang tinggi membebani Rusia.
"Bakhmut mungkin jatuh dalam hari-hari mendatang," katanya. (The Guardian/Cah/OL-09)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Barat itu menyoroti adanya indikasi kelompok-kelompok tertentu yang berusaha mengganggu perayaan kemerdekaan.
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengatakan ada kekuatan intelijen untuk mengawasi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
POLSEK Tambora berhasil mengamankan pelau curanmor berinisial YW yang mengaku sebagai agen intelijen di Badan Intelijen Negara (BIN).
BNN memperkuat informasi intelijen menjadi salah satu upaya untuk menjaga jalur perbatasan antarnegara.
Senat dari Demokrat dan Republik memberikan dukungan kuat kepada Haines dengan voting 84-10. Hal ini menjadikannya wanita pertama yang memimpin 18 entitas komunitas intelijen AS.
Sejumlah media AS melaporkan pada November 2018 bahwa CIA telah menyimpulkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved