Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri Belanda Mark Rutte, Senin (19/12), meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam aksi perbudakan selama 250 tahun. Dia menyebut hal itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Permintaan maaf itu diungkapkan Rutte, hampir 150 tahun setelah permbudakan yang dilakukan negara Eropa itu di negara-negara jajahannya berakhir.
Negara-negara jajahan Belanda mencakup Suriname, sejumlah kepulauan di Karibia seperti Curacao dan Aruba, serta Indonesia di Asia.
Baca juga: Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah
"Hari ini, atas nama pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas aksi kami di masa lalu," ujar Rutte dalam pidato yang dibacakan dalam bahasa Inggris, Papiamento, dan Sranan Tongo, bahasa yang digunakan di kepulauan Karibia dan Suriname.
"Pemerintah Belanda bertanggung jawab atas penderitaan yang ditimbulkan terhadap para budak dan keturunan mereka."
"Kita, yang hidup saat ini, hanya bisa mengakui dan mengecam perbudakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjutnya dalam pidato di Arsip Nasional di Den Haag.
Menteri-menteri Belanda telah melakukan perjalanan ke tujuh mantan koloni negara di Amerika Selatan dan Karibia sebelum mengucapkan permintaan maafnya itu. (AFP/OL-1)
Belanda dituding melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis dalam upayanya mengambil kembali kendali atas Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
EKS penjajah Indonesia, Belanda, melalui Perdana Menterinya Mark Rutte mengakui Kemerdekaan bekas wilayah koloninya secara resmi pada Rabu (14/6/2023).
DUTA Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menegaskan bahwa pengakuan kemerdekaan Indonesia sesuai dengan pernyataan Perdana Menteri Mark Rutte,
PEMERINTAH Belanda telah mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dari sebelumnya 27 Desember 1949. Pengakuan ini harus disikapi hati-hati
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November mendatang, Sultan Husain Alting mengajak seluruh masyarakat Malut untuk mengenang kembali perjuangan para leluhur.
BENTROKAN, penggerebekan, dan pembunuhan salah satu jurnalis, hanya sedikit serpihan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina selama 2022. Kutukan, kecaman dunia tidak digubris Israel.
Sebanyak 87 negara di PBB mendukung resolusi penjatuhan sanksi terhadap Israel. Suara mayoritas di Majelis Umum PBB itu berlaku jika disetujui oleh Mahkamah Internasional (ICJ).
BELANDA bukan eks negara penjajah yang 'gentleman' seperti Inggris, Belgia dan Jerman. Ketiga negara itu secara terang-terangan mengakui kejahatan masa lalu dengan meminta maaf
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved