Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEMONSTRAN di Iran membakar rumah tempat kelahiran pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, dua bulan setelah gelombang antipemerintah bergulir. Hal itu terungkap dalam foto dan rangkaian video yang diterima AFP, Jumat (18/11).
Rumah di Kota Khomein di Provinsi Markazi dibakar pada Kamis (17/11) saat para demonstran melintas di lokasi tersebut.
Khomeini disebut lahir di rumah di Kota Khomein--asal nama keluarganya--pada 1902.
Baca juga: Dubes Iran untuk Indonesia Sebut Demonstran Pro-Mahsa Amini Biadab
Dia kemudian melawan dengan keras pemerintahan Mohammed Reza Pahlavi, yang didukung Amerika Serikat, kemudian pergi ke pengasingan, sebelum kembali ke Iran pada 1979 untuk memimpin revolusi Islam.
Khomeini meninggal dunia pada 1989 namun tetap dipuja oleh para penerusnya termasuk oleh Ayatollah Ali Khamenei.
Rumah tersebut kemudian diubah menjadi museum yang didedikasikan untuk Khomeini.
Kantor berita Iran Tasnim membantah rumah kelahiran Khomeini telah dibakar.
"Media antirevolusi selalu berusaha menciptakan kekacauan dengan menyebarkan kebohongan dan informasi yang tidak benar. Pembakaran rumah bersejarah Imam Khomeini, tempat yang bernilai spiritual bagi warga Iran, adalah salah satu kebohongan itu," tegas Wakil Gubernur Provinsi Markazi Behnam Nazari.
Aksi demonstrasi yang dipicu oleh tewasnya Mahsa Amini di tangan polisi moral Iran menjadi tantangan terbesar pemerintah Iran sejak revolusi pada 1979.
Aksi demonstrasi itu dimulai dari protes terhadap kewajiban memakai hijab bagi warga perempuan namun kemudian beralih menjadi upaya untuk menumbangkan pemerintahan. (AFP/OL-1)
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Penyerang berusia 27 tahun itu telah mengunggah beberapa pesan dukungan di media sosial untuk gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional.
"Kematian Amini terkait dengan operasi tumor otak yang dijalaninya saat berusia 8 tahun."
Amini meninggal bukan karena mengalami kekerasan maupun pukulan, melainkan karena yang bersangkutan memiliki jejak rekam penyakit otak. Karena gangguan otak itulah, Amini meninggal.
Jerman mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru ke Iran berupa pelabelan teroris terhadap kepada Korps Pengawal Revolusi Islam.
Para anggota parlemen mengasosiasikan para demonstran sebagai mohareb yang dalam hukum Islam berarti musuh Allah dan pantas diganjar hukuman mati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved