Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERDANA Menteri Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo meminta maaf atas tragedi yang terjadi di perayaan Halloween hingga menewaskan 156 orang. Pihaknya berjanji akan menangani kerumunan massa lebih baik lagi di kemudian hari.
"Kami akan menyiapkan pencegahan kecelakaan dan sistem kontrol keselamatan melalui penyelidikan terperinci tentang penyebabnya, untuk mencegah kecelakaan seperti ini terulang kembali," ujar Han.
Han menjelaskan terdapat kekeliruan saat penanganan di Itaewon. Pada hari yang sama dengan kejadian, aparat keamanan lebih memilih mencegah bentrokan demonstrasi di wilayah lain di Seoul.
Sehingga aparat keamanan dikonsentrasikan untuk mencegahnya dibandingkan menangani kerumunan di Itaewon.
"Ada banyak orang tetapi mereka tidak berkumpul untuk bertarung,” ucapnya.
Han mengatakan pemerintah akan mengevaluasi kembali struktur total keselamatan dan keamanan serta menyusun langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kecelakaan kepadatan penduduk lainnya.
“Kita perlu merombak semuanya dan memprioritaskan keselamatan terlebih dahulu,” pungkasnya.
Baca juga: 2 WNI Korban Malam Halloween di Itaewon Sudah Pulih
Pihak berwenang mendapat kecaman karena lebih memilih mengerahkan banyak petugas polisi mengawasi demonstrasi skala besar pada Sabtu (29/10). Sementara di Itaewon yang dihadiri 100 ribu orang minim pengawasan.
Sementara Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menyarankan penggunaan drone dan sarana digital lainnya untuk mengelola kerumunan dengan lebih baik di masa depan. Kepala Kepolisian Nasional Korsel Yoon Hee-keun juga menyampaikan permintaan maaf.
"Saya sangat meminta maaf kepada orang-orang bahwa kecelakaan baru-baru ini terjadi meskipun negara memegang tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan rakyat," tuturnya.
Ia kemudian menundukkan kepalanya untuk menegaskan permintaan maafnya. Dia juga bersumpah akan melakukan penyelidikan menyeluruh.
Sementara Wali Kota Seoul Oh Se-hoon dan Kepala Kantor Distrik Yongsan mengawasi Itaewon, Park Hee-young, berjanji akan mengambil tindakan untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi.
Permintaan maaf mereka datang setelah banyak laporan media yang menyalahkan pihak berwenang atas korban massal. Bahkan Presiden Korsel pun tak luput dari kritik.
Sebuah laporan mengklaim kantor polisi Yongsan kekurangan staf karena harus mengerahkan petugas untuk melindungi Yoon dan menjaga ketertiban pada protes antipemerintah.
Ratusan pengunjung acara Halloween di Itaewon terjebak dalam kerumunan di gang sempit yang menurun. Itu menyebabkan beberapa orang jatuh dan kekurangan oksigen.
Diketahui sebagain besar korban berusia 20 tahun dan 30 tahun. Korban tewas diperkirakan meningkat karena 33 orang terluka parah, sementara 124 lainnya menderita luka ringan.(The Strait Times/OL-5)
Jeong diduga menghapus laporan intelijen internal yang memberikan peringatan terkait kemungkinan terjadi kecelakaan saat pesta Halloween berlangsung di Itaewon.
Tim investigasi Korea Selatan (Korsel) menetapkan enam tersangka atas tragedi halloween di distrik Itaewon.
Mulai Jumat, polisi akan dikerahkan ke stasiun kereta bawah tanah di ibu kota untuk bergabung dengan pejabat metro dalam kegiatan pengendalian massa, kata perdana menteri.
Tuntutan meningkat bagi polisi Korea Selatan untuk menjelaskan mengapa mereka mengambil sedikit tindakan meskipun menerima beberapa panggilan darurat.
Dua WNI yang menjadi korban tragedi Halloween di Itaewon sempat dirawat namun telah pulih.
Banyak kejadian buruk jelang dan pada Halloween. Berikut enam kejadian yang terjadi jelang perayaan musim gugur itu.
Keputusan Presiden Yoon Suk-yeol untuk tidak menghadiri upacara peringatan korban kerumunan Itaewon yang dijadwalkan pada hari Minggu (29/30) telah menimbulkan kontroversi dan kritik.
Keluarga korban tragedi kerumunan maut Itaewon, Korea Selatan, bersama dengan kelompok warga setempat, menggelar demonstrasi pada Sabtu (28/10) pagi di Taman Gwangju, Gwangju.
Korban selamat dari Itaewon mengaku mengalami kendala saat pemulihan usai peristiwa yang mengakibatkan 159 orang tewas.
Ia menyampaikan pesan permintaaan maaf itu kepada keluarga korban tewas dan luka-luka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved