Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Machchhu, Morbi, Gujarat, India, menampung beban 400 orang. Padahal infrastruktur peninggalan Inggris berusia 145 tahun itu hanya bisa dilintasi 20 orang.
Akibatnya jembatan yang semula dikelola pemerintah dan saat putus ditangani perusahaan swasta, Oreva, itu menewaskan 141 orang dan 50 lainnya luka-luka.
Jembatan itu baru direnovasi dan pada 26 Oktober lalu, jembatan yang memiliki lebar 1,25 meter dan panjang 233 meter tersebut dibuka untuk umum.
Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 177 orang dengan kondisi selamat. Sisanya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. Oreva diberikan hak pengelolaan jembatan itu untuk 15 tahun ke depan.
Perusahaan itu belum melaporkan bahwa renovasi telah selesai. Namun telah berani membuka jembatan tersebut untuk umum dan mengeluarkan 400 tiket.
Padahal, ketika dikelola pemerintah jembatan itu hanya diperbolehkan dilewati 20 orang. Penyelidikan sementara kejadian nahas itu diakibatkan kelebihan beban.
Pihak kepolisian sudah menahan sembilan orang. Semuanya adalah orang-orang yang terkait dengan Oreva dengan tuduhan kelalaian yang berujung pada kematian.
Alasan pemerintah India juga dipertanyakan menyerahkan proses renovasi dan pengelolaan kepada Oreva. Perusahaan itu sedianya bergerak di bidang pembuatan jam, produk lampu dan sepeda elektronik.
Ada kemungkinan beberapa orang lainnya akan menyusul ditahan. Sebab, berdasar rekaman CCTV, ada beberapa orang yang sengaja menggoyang-goyang jembatan tersebut sebelum akhirnya putus.
Madhvi Ben, korban selamat, mengungkapkan bahwa jembatan tersebut sempat terguncang keras sebelum akhirnya putus dan membuat orang-orang di atasnya terjatuh. Dia mendengar jeritan dan bunyi keras.
’’Entah bagaimana saya menutup hidung dan menarik diri ke atas, lalu melepaskan kaki saya dari kawat. Saya meraih kawat lain dan memanjat sisa-sisa jembatan,’’ ujar pria 30 tahun tersebut.
Kalyanji Kundariya termasuk yang bernasib nahas. Dia kehilangan 12 anggota keluarganya sekaligus dalam insiden yang terjadi bertepatan dengan perayaan Diwali itu.
Lima di antaranya adalah anak kandungnya. Otoritas setempat sudah berusaha melakukan penyelamatan secepatnya.
Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi rencananya berkunjung ke lokasi kejadian dan akan memberikan santunan Rp.78 juta kepada keluarga korban meninggal dan Rp. 9,4 juta kepada korban luka.
Para pemimpin dunia seperti Presiden Rusia, Vladimir Putin dan PM, Jepang Fumio Kishida mengirimkan ucapan belasungkawa. Kecelakaan infrastruktur tua di India kerap terjadi.
Pada 2016, flyover ambruk di Kolkata dan mengakibatkan 26 orang tewas. Lima tahun sebelumnya, jembatan ambruk di Darjeeling dan membuat 32 orang tewas. (AFP/OL-12)
Pemasangan Bendera Merah Putih di Jembatan Sesek Bantul
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Simpang Susun Semanggi, Kamis (19/9/2024) siang.
Penutupan itu, dirasa lebih baik guna meminimalisir getaran atau faktor lainnya yang menganggu terhadap struktur jembatan sampai penggantian pot bearing selesai.
Sudin SDA, Bina Marga serta Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat berkolaborasi untuk menyusun konsep penataan kawasan kolong jembatan bantaran Kali Ciliwung di Pegangsaan ini.
SUMUR resapan yang dibuat di bawa jalan layang dan bedekatan dengan tiang pancang tidak akan mengganggu konstruksi beton tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved