Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
IRAN berencana menugaskan tiga satelit lagi seperti yang diluncurkan minggu ini oleh Rusia. Ini dikatakan juru bicara pemerintah Teheran, Jumat (12/8).
Satelit Khayyam meluncur ke orbit pada Selasa memicu tuduhan Amerika Serikat bahwa itu dimaksudkan untuk mata-mata. Iran menolak klaim Washington sebagai kekanak-kanakan.
"Pembangunan tiga satelit Khayyam lain dengan partisipasi ilmuwan Iran ada dalam agenda pemerintah," kata juru bicaranya Ali Bahadori-Jahromi di Twitter. Sebelumnya, roket Soyuz-2.1b mengirim satelit itu ke orbit dari Baikonur Cosmodrome yang dikendalikan Moskow di Kazakhstan.
Menanggapi peluncuran tersebut, Washington mengatakan kerja sama Rusia yang berkembang dengan Iran harus dilihat sebagai ancaman besar. Namun Kepala Badan Antariksa Iran, Hassan Salarieh, menolak tuduhan itu.
Dia mengatakan Khayyam dirancang untuk memenuhi kebutuhan Iran mengantisipasi krisis dan manajemen perkotaan, sumber daya alam, tambang, pertanian, dan sebagainya. "Khayyam dibangun oleh Rusia di bawah pengawasan Iran," kata Salarieh pada konferensi pers pada Rabu.
Menjelang peluncuran, The Washington Post mengutip pejabat intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Rusia berencana menggunakan satelit selama beberapa bulan atau lebih untuk membantu upaya perangnya sebelum mengizinkan Iran mengambil alih. Badan antariksa Iran menekankan pada Minggu bahwa mereka akan mengendalikan satelit sejak hari pertama sebagai reaksi nyata terhadap laporan Post.
Baca juga: Iran Sebut Klaim AS tentang Rencana Pembunuhan sebagai Fiksi
Khayyam, yang tampaknya dinamai dari tokoh Persia abad ke-11 Omar Khayyam, tidak akan menjadi satelit Iran pertama yang ditempatkan Rusia ke luar angkasa. Pada 2005, satelit Sina-1 Iran dikerahkan dari Kosmodrom Plesetsk Rusia.
Peluncuran satelit baru terjadi sehari setelah Uni Eropa mengajukan teks akhir pada pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan 2015 yang bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran dan yang menurut Teheran sedang ditinjau. Amerika Serikat menuduh Iran secara efektif mendukung perang Rusia melawan Ukraina sambil mengadopsi selubung netralitas.
Iran menegaskan program luar angkasanya hanya untuk tujuan sipil dan pertahanan dan tidak melanggar kesepakatan nuklir 2015 atau perjanjian internasional lain. Pemerintah Barat khawatir bahwa sistem peluncuran satelit menggabungkan teknologi untuk dipertukarkan dengan yang digunakan dalam rudal balistik dengan kemampuan mengirimkan hulu ledak nuklir, sesuatu yang selalu ditolak Iran untuk dibangun. (AFP/OL-14)
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Presiden Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang impor dari India, karena melakukan perdagangan dengan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved