Jumat 29 Juli 2022, 09:50 WIB

PBB Kutuk Eksekusi Junta Myanmar

Cahya Mulyana | Internasional
no-image.jpg

AFP
Pemimpin terguling Myanmar Aung San Suu Kyi

 

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengutuk eksekusi mati empat tahanan politik oleh junta Myanmar. Kecaman ini mendapat pujian dari pemerintah bayangan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

"Anggota Dewan Keamanan mengutuk eksekusi militer Myanmar terhadap aktivis oposisi selama akhir pekan," ungkap pernyataan DK PBB.

Pernyataan itu merupakan sebuah konsensus DK PBB untuk pertama kali pascakudeta junta Myanmar. DK PBB juga menyerukan pembebasan segera pemimpin terguling Aung San Suu Kyi. "Dan semua tahanan yang ditahan secara sewenang-wenang,” tegas DK PBB.

Pernyataan itu didukung oleh Rusia dan Tiongkok dua sekutu utama junta yang sebelumnya melindungi junta Myanmar di PBB. India juga turut menyatakan dukungan serupa terhadap DK PBB.

“Menyambut baik kecaman DK PBB terhadap eksekusi aktivis demokrasi. Sudah waktunya bagi dewan untuk mengambil tindakan nyata melawan junta," ungkap pernyataan NUG.

NUG didominasi oleh anggota parlemen dari partai terguling Aung San Suu Kyi yang telah bekerja untuk menggulingkan kudeta dan dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh junta.

Eksekusi yang diumumkan Senin memicu kecaman dari seluruh dunia, meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak lagi yang akan mengikuti dan mendorong seruan untuk tindakan internasional yang lebih keras terhadap junta yang sudah terisolasi.

Di antara empat yang dieksekusi adalah Phyo Zeya Thaw, mantan anggota parlemen dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi dan aktivis demokrasi veteran Kyaw Min Yu lebih dikenal sebagai Jimmy.

Keduanya dijatuhi hukuman mati di bawah undang-undang anti-terorisme. Junta semakin terisolasi di panggung dunia, dengan pemimpin Kamboja Hun Sen satu-satunya kepala negara yang berkunjung sejak kudeta yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan.

PM Kamboja juga telah membuat permintaan pribadi kepada kepala junta Min Aung Hlaing untuk tidak melanjutkan eksekusi.

Junta Myanmar telah mengecam kritikan internasional atas penggunaan hukuman mati. Pihak junta mengatakan empat tahanan yang dieksekusi pantas mendapat banyak hukuman mati. (AFP/OL-12)

Baca Juga

Antara/Syifa Yulinnas

Malaysia Terus Kaji Rencana Legalisasi Ganja

👤Cahya Mulyana 🕔Senin 20 Maret 2023, 14:37 WIB
Pemerintah Malaysia masih terus mengkaji rencana penggunaan ganja untuk keperluan...
AFP/Dmitry LOVETSKY

12 Poin Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina Jadi Buah Tangan Xi untuk Putin

👤Cahya Mulyana 🕔Senin 20 Maret 2023, 10:54 WIB
Xi merasa percaya diri dengan proposal yang dijuluki Jalan Rasional itu karena sebelumnya berhasil mendamaikan dua negara besar di Timur...
AFP/JUNG YEON-JE

Kim Nyatakan Siap Hadapi Serangan AS dan Korsel

👤Cahya Mulyana 🕔Senin 20 Maret 2023, 10:22 WIB
Korea Utara menggelar latihan untuk meningkatkan kemampuan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya