Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Paus Fransiskus Minta Maaf Tunda ke Afrika Akibat Masalah Lutut

Mediaindonesia.com
13/6/2022 00:20
Paus Fransiskus Minta Maaf Tunda ke Afrika Akibat Masalah Lutut
Paus Fransiskus(AFP/handout Vatican media )

Paus Fransiskus meminta maaf kepada rakyat Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan pada Minggu karena harus membatalkan kunjungannya akibat masalah lutut.

Paus berharap kondisinya akan membaik. Vatikan mengumumkan pada Kamis bahwa perjalanan 2-7 Juli telah ditunda tanpa batas waktu karena penyakit lutut paus berusia 85 tahun itu, yang telah memaksanya untuk menggunakan kursi roda selama lebih dari sebulan.

"Saya merasa sangat menyesal bahwa saya harus menunda perjalanan ini, yang masih sangat ingin saya lakukan," katanya dalam pemberkatan Minggu di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus.

"Saya mohon maaf atas hal ini. Mari kita berdoa bersama agar dengan pertolongan Tuhan dan dengan pengobatan medis, saya bisa datang kepada Anda sesegera mungkin. Kami berharap," katanya, langsung kepada rakyat dan otoritas kedua negara.

Vatikan mengatakan pada Kamis bahwa perjalanan itu ditunda "agar tidak membahayakan hasil terapi yang dia jalani untuk lututnya".

Pada Minggu, paus menyebut penyakitnya, yang diyakini sebagai ligamen robek, sebagai "masalah dengan kaki saya". Paus Fransiskus juga menderita linu panggul, yang menyebabkan dia pincang bahkan sebelum masalah lututnya meningkat.

Sumber-sumber Vatikan mengatakan paus telah menerima beberapa suntikan seminggu untuk penyakitnya, serta terapi fisik, dan dia berharap bisa mendapatkan kembali setidaknya sebagian kemampuan untuk berjalan sebelum perjalanan dimulai.

Mereka mengatakan paus menolak operasi karena masalah anestesi umum setelah operasi untuk mengangkat sebagian ususnya setahun yang lalu.

Paus masih dijadwalkan mengunjungi Kanada mulai 24-30 Juli. Paus juga mengimbau para pendengarnya untuk tidak mengakomodasi perang di Ukraina.

“Jangan biarkan berlalunya waktu menumpulkan rasa sakit dan kepedulian kita terhadap orang-orang yang mati sebagai martir itu,” katanya. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik