Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Iran Didesak Sepakati Perjanjian Nuklir 2015

Cahya Mulyana
10/6/2022 09:38
Iran Didesak Sepakati Perjanjian Nuklir 2015
Reaktor air nuklir Arak, selatan ibu kota Iran, Teheran.(AFP/Organisasi Energi Atom Iran. )

Jerman, Inggris dan Prancis pada Kamis (9/6) mendesak Iran untuk menghentikan eskalasi nuklirnya. Ketiga negara juga meminta Iran segera menyimpulkan kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.

"Ada kesepakatan yang layak di atas meja sejak Maret," kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

“Kami menyesal bahwa Iran belum mengambil kesempatan diplomatik untuk menyelesaikan kesepakatan. Kami mendesaknya untuk melakukannya sekarang.”

Secara resmi pernjanjian itu dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), kesepakatan yang dibuat 2015 itu memberi Iran keringanan sanksi ekonomi dengan syarat pembatasan aktivitas nuklir.

Tetapi pada 2018 saat Presiden Amerika Serikat dijabat Donald Trump secara sepihak menarik diri dari pakta tersebut dan menerapkan kembali sanksi yang mendorong Iran untuk mulai membatalkan komitmennya.

Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan dimulai pada April tahun lalu, tetapi terhenti sejak Maret. Badan pengawas energi atom PBB mengatakan Iran melepas 27 kamera pengintai di fasilitas nuklirnya, memperingatkan ini bisa menjadi pukulan fatal bagi negosiasi.

"Tindakan ini hanya memperburuk situasi dan memperumit upaya kami untuk mengembalikan implementasi penuh JCPOA," kata pernyataan bersama itu.

"Kami mendesak Iran untuk menghentikan eskalasi nuklirnya, dan segera menyimpulkan kesepakatan yang saat ini ada di atas meja untuk memulihkan JCPOA, sementara ini masih mungkin." (France24/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya