Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan bahwa Rusia akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk memperbaiki posisinya di dunia setelah menginvasi Ukraina. Marin menggambarkan perang Rusia di Ukraina sebagai titik balik bagi Eropa untuk menyatukan kekuatan.
Sanna didampingi Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal saat mengunjungi Kyiv dalam kunjungan untuk mendukung perlawanan terhadap Rusia. Konflik tersebut, katanya, "telah mengubah keamanan Eropa secara mendalam, serta persepsi kita tentang Rusia. Kepercayaan hilang dari generasi ke generasi," kata Marin.
Kunjungannya dilakukan setelah Finlandia dan negara tetangganya, Swedia mengajukan aplikasi bersejarah untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Marin selama perjalanannya mengunjungi Irpin dan Bucha, kota-kota di pinggiran ibu kota Ukraina di mana tentara Rusia telah dituduh membunuh warga sipil.
Dia juga bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Ketua parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk. Dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan itu, dia mengatakan bahwa "penting bagi Uni Eropa untuk bersatu, berani, dan teguh dalam menghadapi invasi Rusia."
Dia juga mendukung integrasi lebih dekat Kyiv dengan Brussel, dengan mengatakan "penting untuk membuat langkah-langkah konkret bagi Ukraina untuk menjadi negara anggota UE." (France24/OL-12)