Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Biden Tarik Pernyataan Ingin Lengserkan Putin

Cahya Mulyana
29/3/2022 11:43
Biden Tarik Pernyataan Ingin Lengserkan Putin
Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington, pada 28 Maret, 2022.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengklarifikasi pernyataannya soal Presiden Rusia Vladimir Putin tidak boleh terus berkuasa.

Pernyataan itu keluar saat Biden berada di Polandia, menemui pemimpin Eropa untuk membahas kondisi di Ukraina. AS akan memberikan $6,9 miliar untuk membantu Ukraina memerangi agresi Rusia.

Baca juga: Merasa Tidak Sehat, Presiden Brasil Dirawat di Rumah Sakit

"Saya mengungkapkan kemarahan saya. Dia seharusnya tidak tetap berkuasa. Sama seperti, Anda tahu, orang jahat tidak boleh terus melakukan hal-hal buruk. Tapi itu tidak berarti kami memiliki kebijakan mendasar untuk melakukan apa pun untuk menjatuhkan Putin. dengan cara apa pun," kata Biden.

Menurut Biden, pernyataannya tidak untuk ditanggapi oleh pihak mana pun, terlebih Putin. Sebab sikapnya itu keluar dari sisi kemanusiaannya yang didasarkan pada fakta di Ukraina.

“Mengingat perilakunya, orang harus mengerti bahwa dia akan melakukan apa yang dia pikir harus dia lakukan, titik. Dia tidak terpengaruh oleh orang lain termasuk, sayangnya, penasihatnya sendiri. Ini adalah pria yang mengikuti irama drummer-nya sendiri. Dan gagasan bahwa dia akan melakukan sesuatu yang keterlaluan karena saya memanggilnya apa adanya dan apa yang dia lakukan, saya pikir itu tidak rasional," kata Biden.

Biden mengatakan dirinya siap berbicara dengan Putin untuk mencari solusi bagi Ukraina. Menurut dia sikapnya soal Ukraina sama dengan rakyat biasa dan dunia yakni enggan melihat kesengsaraan.

Baca juga: Jatuh Sakit, Abramovich Diduga Diracun Putin

"Soal ungkapan saya terhadap Putin ditujukan kepada orang-orang Rusia juga seluruh dunia. Ini hanya menyatakan fakta sederhana bahwa jenis ini perilaku itu benar-benar tidak dapat diterima. Sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Ia menjelaskan sulit bagi siapa pun mempercayai perkataannya soal penjatuhan Putin. Dengan demikian tidak perlu ungkapannya terdahulu itu dijadikan persoalan serius.

"Tidak ada yang percaya kita akan menjatuhkan, saya berbicara akan pergi - tentang menjatuhkan Putin. Tidak ada yang percaya itu."

Sementara itu Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjelaskan pernyataan Biden murni untuk menyadarkan Putin supaya mengakhiri invasinya di Ukraina. Tanpa AS, Putin akan jatuh sendiri seandainya terus melakukan pelanggaran kemanusiaan.

"Presiden Putin tidak dapat diberdayakan untuk berperang atau terlibat dalam agresi terhadap Ukraina atau siapa pun," kata Blinken.

"Seperti yang Anda dengar kami katakan berulang kali, kami tidak memiliki strategi perubahan rezim di Rusia atau di mana pun, dalam hal ini. Dalam hal ini, seperti dalam kasus apa pun, terserah orang-orang di negara yang bersangkutan. Sampai ke orang-orang Rusia."

Baca juga: 5.000 Orang Tewas di Kota Mariupol Ukraina

Sebelumnya, Biden berniat menggulingkan Putin karena melakukan invasi ke Ukraina. Sontak komentar itu disikapi serius oleh Rusia dan opisisinya di parlemen AS sehingga menuntut Biden meralat pernyataannya. (ABCNews/Cah/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya