Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTERI Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan sanksi yang dikenakan pada individu dan perusahaan Rusia dapat dicabut jika Rusia menarik diri dari Ukraina dan berkomitmen untuk mengakhiri agresi, lapor surat kabar Telegraph pada Sabtu (26/3).
Inggris dan negara-negara Barat lainnya menggunakan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Vladimir Putin karena menginvasi Ukraina.
Baca juga: Teknologi 5G Tambah Nilai Manfaat Bagi Masyarakat
Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Truss mengemukakan kemungkinan sanksi tersebut bisa dicabut jika Moskow mengubah arah kebijakannya.
"Apa yang kami ketahui adalah bahwa Rusia menandatangani beberapa perjanjian yang tidak mereka patuhi. Jadi perlu ada dorongan keras, yaitu sanksi, sebagai daya tekan yang keras," katanya.
"Sanksi itu seharusnya dicabut tidak hanya dengan gencatan senjata dan penarikan penuh, tetapi juga komitmen bahwa tidak akan ada agresi lebih lanjut. Dan juga, ada peluang untuk memberlakukan kembali sanksi jika ada agresi lebih lanjut di masa depan," terangnya.
Pemerintah Inggris mengatakan sejauh ini telah menjatuhkan sanksi pada bank dengan total aset 500 miliar pound (US$658,65 miliar) dan oligarki serta anggota keluarga dengan kekayaan bersih lebih dari 150 miliar pound. (CNA/Nur/OL-6)
RATUSAN pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan dari berbagai arah menghantam Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Rabu (9/7) malam hingga kemarin.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
RUSIA melancarkan serangan udara paling intens sejak awal invasi ke Ukraina pada Selasa (8/7) malam, yang turut memicu reaksi cepat dari NATO.
SITUASI di Eropa Timur memanas setelah Rusia meluncurkan serangan udara terbesar sejak invasinya ke Ukraina dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Ukraina mengalami serangan udara terbesar sejak invasi 2022 dengan ratusan drone dan rudal diluncurkan Rusia.
Donald Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved